Kamis 06 Sep 2018 18:44 WIB

Rupiah Melemah, Warga Ramai-Ramai Tukarkan Dolar AS

Pelemahan rupiah digunakan untuk memetik keuntungan.

Rep: Dedy Darmawan/ Red: Nur Aini
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta,Ahad (2/9).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta,Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS dimanfaatkan warga untuk mendapat keuntungan. Layanan penukaran valuta asing pun diserbu warga.

Pantauan Republika.co.id  di Valuta Inti Prima Money Changer, Menteng, Jakarta Pusat,  Kamis (6/9) siang, nomor antrean untuk menukarkan valuta asing (valas) mencapai 921 nomor. Salah satu penukar, Driantono (30 tahun) mengatakan, ia akan menukarkan 200 dolar AS ke dalam rupiah. 

 

“Kebetulan lagi butuh uang, kebetulan juga dolar AS lagi naik jadi ya lumayan,” katanya saat ditemui Republika.co.id

 

Driantono mendapatkan nomor antrean 990 dan sudah mengantre sekitar satu jam. Ia mengungkapkan jika nilai tukar dolar AS kembali naik maka ia akan menukar kembali aset dolarnya yang masih tersisa.

 

Demikian juga dengan Ayub (50 tahun). Dia membawa 3.000 dolar AS. Momen pelemahan rupiah dia manfaatkan untuk mendulang keuntungan. Ayub mengaku selalu menukarkan uang di VIP Money Changer karena harga yang ditawarkan lebih tinggi dan terjamin. 

 

Berdasarkan angka yang terpampang di VIP Money Changer, khusus mata uang dolar AS harga jual dipatok Rp 14.900 dan beli Rp 14.940. “Hari ini saya sudah antre sekitar 3 jam. Wajar karena ini pasti sampai seribu orang yang menukar. Ya tidak apa-apa, sistem pelayanannya juga bagus,” tuturnya. 

 

Penukar lain, Hardi (35 tahun) mengaku, sedang mendapat tugas dari kantor tempat ia bekerja untuk menukar dolar ke rupiah. Ia membawa 1.000 dolar AS. Menurut dia, antrean kali ini merupakan salah satu yang terpanjang. Sebab, biasanya Hardi hanya perlu mengantre sekitar 30 menit. 

 

Di Piti Pili Money Changer, Tebet, Jakarta Selatan, meski tak ada antrean mengular penukar datang silih berganti. Rerata yang datang di Piti Pili menukarkan uang dolar AS ke rupiah. Harga jual di Piti Pili sebesar Rp 15.090 sedangkan beli Rp 14.800. Salah satu petugas mengaku harga tersebut berubah setiap saat. 

 

Kendati nilai rupiah nyaris Rp 15 ribu per dolar AS, ia menyatakan belum ada lonjakan penukar dalam sepekan terakhir. Namun, petugas enggan menjelaskan lebih rinci terkait volume penukaran dalam beberapa hari terakhir. 

 

Di tempat lain, petugas Citra Nusa Money Changer, Kemang, Jakarta Selatan, Nur mengaku penukar uang belum mencapai 10 orang hingga pukul 12.00 wib. Ia mencatat dalam sepekan terakhir, belum ada peningkatan penukaran yang signifikan. Rata-rata penukar per hari sekitar 10-15 orang. Nur menilai, kemungkinan sebagian masyarakat memilih untuk menahan aset dolar AS. 

 

“Kemungkinan masih menahan hingga sampai nilai dolar lebih tinggi lagi dari saat ini,” katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement