REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Dinas Pendidikan Provinsi Jambi menyiapkan dana sebesar Rp 45,4 miliar untuk beasiswa bagi pelajar dalam berbagai jenjang pendidikan tahun 2011 di daerah ini. "Beasiswa itu setiap kecamatan dialokasikan dana Rp 100 juta yang bersumber dari APBD Provinsi Jambi," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi, Idham Kholid, Kamis (10/2).
Ia menjelaskan, beasiswa Rp100 juta tersebut akan diberikan kepada 131 kecamatan. Selain dana beasiswa, masih banyak lagi dana-dana beasiswa lainnya yang hanya diperuntukkan bagi pelajar SD, SMP dan SMA, ujar Idham Kholid.
Menurut dia, selain dana itu pihaknya juga sudah menyiapkan dana lainnya. Misalnya untuk program beasiswa lanjutan pendidikan strata satu (S1) dan strata dua (S2), seperti mahasiswa asal Jambi yang sedang kuliah di jurusan pertambangan yang ada di berbagai universitas. "Jumlahnya kita alokasikan mencapai Rp 2,6 miliar," kata Idham Kholid.
Untuk beasiswa lainnya, yakni untuk beasiswa S2 tenaga guru yang disiapkan untuk berbagai rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). Ditargetkan, guru yang akan menerima bantuan ini sebanyak 40 orang dengan alokasi dana mencapai Rp 2,4 miliar.
Diluar alokasi dana itu, Disdik juga menganggarkan dana sebesar Rp 5,1 milar yang diperuntukan bagi S2 umum yang bukan guru. Ditambah lagi dengan beasiswa S3 untuk 62 orang dengan alokasi dana sebesar Rp 6,2 milar. Nantinya plafon per orang diperkirakan akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp 60 juta untuk S2 dan Rp 100 juta untuk S3.
Ia menambahkan, masih ada lagi yang lain yakni beasiswa untuk lanjutan kualifikasi guru, jumlahnya mencapai Rp 16 miliar. Jika ditotalkan seluruhnya mencapai Rp 45,5 miliar. Sementara untuk tahapan penyaluran beasiswa tersebut khususnya untuk program S2 dan S3 baru, jelas Idham, nantinya harus ada pengajuan dari mahasiswa bersangkutan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Setelah datanya masuk baru kemudian dirapatkan dengan tim seleksi. Lalu dicocokkan dengan kriteria dan
prioritas-prioritas. Pihaknya juga mengalokasikan dana pendamping atau sharing bantuan operasional sekolah
(BOS) SD dan SMP dengan jumlah Rp 8,5 miliar. Dana tersebut untuk diprioritaskan pada siswa madrasyah sore yang tidak menempuh pendidikan pada pagi hari.