Jumat 25 Mar 2011 09:59 WIB

Ujian Nasional Siswa Difabel Bakal Diperpanjang

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Djibril Muhammad
Ujian Nasional
Foto: ISTOCK PHOTO
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ujian Nasional bukan hanya untuk siswa di sekolah umum. Akan tetapi juga bagi siswa berkebutuhan khusus yang ada di sekolah umum dan sekolah luar biasa (SLB). Berdasarkan evaluasi tahun lalu, UN bagi siswa berkebutuhan khusus dirasa terlalu cepat.

Oleh karena itu untuk tahun ini waktu ujian nasional per mata pelajaran bagi siswa difabel akan ditambah.

"Tahun kemarin dirasa kurang panjang, yaitu 20 menit dari waktu normal ujian nasional, mungkin tahun ini akan ditambah sekitar 30 menit," ungkap Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Djemari Mardapi ketika dihubungi Republika, Jumat (25/3).

Djemari mencontohkan, bagi siswa tuna netra, mereka butuh waktu untuk mendengarkan lalu mengisi soal ujian. "Lagipula beberapa daerah juga tak memiliki alat braille, jadi masih benar-benar mengandalkan tim yang membacakan soal," ungkapnya.

Meski begitu, Kementerian Pendidikan Nasional sudah menyiapkan tim yang memiliki alat khusus seperti soal braille untuk dibagikan ke daerah. Selain itu tim dari Direktorat Pendidikan Sekolah Luar Biasa pun tersebar di daerah khusus untuk membantu siswa berkebutuhan khusus.

Hal ini karena menurut Djemari, ada beberapa tipe siswa berkebutuhan khusus yang juga butuh penanganan khusus. "Kalau tidak salah ada empat tipe, yaitu tuna grahita, rungu, daksa dan wicara," paparnya.

Hanya saja di sekolah luar biasa pun sebenarnya ada anak yang tak bisa mengikuti Ujian Nasional karena memang tak mampu. Akan tetapi yang terpenting anak-anak berkebutuhan khusus ini harus mengenyam pendidikan. Agar mereka produktif dan minimal bisa mengaplikasikan apa yang mereka pelajari di sekolah itu.

Sebelumnya Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh menyatakan anak berkebutuhan khusus tentu memerlukan penanganan khusus. "Baik anak berkebutuhan khusus atau di wilayah khusus speerti tertinggal atau terpencil," tutur Nuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement