Kamis 31 Mar 2011 19:54 WIB

Dinas Pendidikan Sumenep Ingatkan 'RSBI' Terkait 'PSB'

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP - Pimpinan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengingatkan pengelola rintisan sekolah bertaraf internasional di wilayah tersebut, terkait kewajiban merekrut siswa dari keluarga miskin dalam proses penerimaan siswa baru. Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, A. Masuni, Kamis (31/3) menjelaskan, pengelola rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) wajib merekrut siswa dari keluarga miskin pada setiap penerimaan siswa baru (PSB).

"Jumlah siswa dari keluarga miskin tersebut sebanyak 20 persen dari kuota penerimaan siswa baru yang ditetapkan oleh pengelola RSBI. Kami sudah mengingatkan pengelola RSBI supaya tidak lupa merekrut siswa dari keluarga miskin," katanya di Sumenep.

Kewajiban tersebut untuk memberikan kesempatan bagi siswa dari keluarga miskin untuk mengenyam pendidikan di RSBI. "Selama ini memang ada anggapan RSBI itu hanya diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kaya. Padahal, anak dari keluarga miskin juga diberi kesempatan untuk bersekolah di RSBI," paparnya.

Ia menjelaskan, siswa dari keluarga miskin yang bersekolah di RSBI memang mendapat perlakuan khusus, yakni dibebaskan dari biaya atau pungutan yang ditetapkan oleh pengelola RSBI bersama komite sekolah setempat. "Pengelola sekolah yang berstatus RSBI memang diperkenankan menarik biaya lain di luar hal yang ditanggung bantuan operasional sekolah (BOS), seperti sumbangan pembangunan, dengan catatan disetujui atau berdasarkan rapat dengan komite sekolah. Namun, khusus siswa dari keluarga miskin yang ada di RSBI tersebut, bebas dari biaya lain-lain itu," ucapnya.

Di Sumenep, sekolah yang berstatus RSBI hanya dua, yakni SMAN 1 dan SMPN 1, semuanya berada di Kecamatan Kota. Masuni berharap pengelola RSBI bersikap aktif dalam merekrut siswa dari keluarga miskin. "Kalau bisa, kami minta pengelola RSBI itu turun ke lapangan atau mencari langsung siswa dari keluarga miskin supaya mendaftar ke sekolahnya. Kalau 'menunggu bola', tidak mungkin siswa dari keluarga miskin tersebut mendaftar ke RSBI," tuturnya, mengungkapkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement