Rabu 06 Apr 2011 18:48 WIB

Pendistribusian Soal UN di Kepulauan Diprioritaskan

Rep: C01/ Red: Djibril Muhammad
Ujian Nasional
Foto: ISTOCK PHOTO
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur mulai mendistribusikan soal ujian nasional untuk sejumlah kabupaten yang memiliki daerah kepulauan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat distribusi soal, mengingat jauhnya jarak antar pulau. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun, soal untuk wilayah Sumenep, Madura sudah didistribusikan sejak Selasa (5/4). Setelah Sumenep, soal UN akan didistribusikan ke Kabupaten Gresik.

"Untuk wilayah yang memiliki kepulauan sudah kita distribusikan lembar soal UN. Daerah yang lain akan mulai didistribusikan setelah itu dan minggu depan harus sudah selesai," ujarnya, Rabu (6/4).

Untuk menjaga kerahasiaan soal UN, Dispendik Jatim dibantu personel dari kepolisian. Sebanyak 1.100 personel kepolisian disiagakan untuk membantu distribusi dan menjaga tempat penyimpanan soal. "Mereka sudah disebar ke semua gudang soal di setiap Kabupaten/Kota," ujarnya.

Dalam pelaksanaan UN 2011, Harun mengatakan kemungkinan pemakaian joki akan sangat kecil. Pasalnya, soal akan dibedakan menjadi lima jenis. "Kita sudah koordinasi dengan setiap pengawas, siswa yang masuk ke ruang ujian tidak boleh bekerja sama dan untuk tahun ini akan sulit bekerja sama karena soal dibagi lima jenis," terangnya.

Persiapan UN sejauh ini menurut Harun sudah mencapai 90 persen. Pihaknya mengaku sudah melakukan monitoring untuk mengecek penyelesaian percetakan soal dan persiapan UN di setiap sekolah. "Semua persiapan sudah, sekarang tinggal tunggu pelaksanaannya saja," ujarnya.

Peserta UN untuk tingkat SD hingga SMA/SMK di wilayah Jatim mencapai 1.539.000 orang. Pada 2010, tingkat kelulusan siswa dalam UN mencapai rata-rata 98 persen. "Tahun ini siswa juga tidak perlu khawatir dengan nilai UN karena sudah ada kebijakan penentuan kelulusan dengan proporsi 40 persen ditentukan oleh nilai dari sekolah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur, Zainuddin Maliki mengakui penggunaan joki akan semakin sulit dilakukan dalam pelaksanaan UN tahun ini. Namun, kebocoran soal masih mungkin bisa terjadi. "Tingkat keterbacaan soal untuk meniru semakin sulit karena ada lima jenis soal tapi peluang untuk melakukan tindakan menyimpang akan selalu ada," ujarnya.

Untuk tingkat kelulusan, Zainuddin memprediksi proporsi 40 persen nilai UN ditentukan sekolah tidak akan berpengaruh signifikan. Tingkat kelulusan pada 2011 ini diprediksi masih akan tetap sama. "Tahun lalu tingkat kelulusan sudah relatif bagus, hampir 99 persen lulus. Itu saja dipertahankan sudah bagus," ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya masih tetap mengevaluasi pelaksanaan UN. Pasalnya, pelaksanaan UN selama ini dinilai belum mampu mengukur tingkat kecerdasan siswa. "UN hanya mengukur kecerdasan otak atau kognitif. Pendidikan seharusnya bisa mengembangkan kecerdasan kognitif, afektif, dan psikomotorik atau multiintelensia sehingga UN tetap harus dikritisi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement