REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, akan mengundang sejumlah rektor lembaga pendidikan untuk membahas kurikulum tentang ilmu kelautan dan perikanan, agar dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan di dunia kerja. "Saya panggil rektor-rektor agar pengajaran bisa sesuai kebutuhan pasar," kata Fadel di Jakarta, Senin (23/5).
Padahal, hal tersebut dinilai penting agar lulusan perguruan tinggi dapat dicocokkan dengan klasifikasi yang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan pencari kerja. Namun, Fadel tidak memerinci rektor terkait lembaga pendidikan mana yang akan dipanggil.
Dari jumlah tersebut, ujar dia, sebagian adalah termasuk usia produktif atau sekitar 20 - 40 tahun yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh dunia kerja. Apalagi, data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, bahwa permintaan dari berbagai negara luar negeri untuk tenaga kerja di bidang kelautan dan perikanan dari Indonesia mencapai sekitar 10 ribu orang per tahun.
Untuk itulah, KKP dalam salah satu programnya yang bekerja sama dengan sejumlah instansi seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Dinas Tenaga Kerja DKI, menggelar Bursa Tenaga Kerja Internasional Sektor Kelautan dan Perikanan di Gedung SMESCO UKM Jakarta, 23 - 25 Mei 2011.
Kegiatan yang baru dilaksanakan untuk pertama kalinya ini diikuti sekitar 50 perusahaan berskala nasional dan internasional, antara lain Jepang, China, Korea, dan Spanyol. Beragam perusahaan itu bergerak di sektor kelautan dan perikanan, seperti perusahaan di bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran serta pengemasan.
Bursa tersebut juga menyediakan sekitar 10 ribu lowongan pekerjaan. Sedangkan para pelamar dapat datang langsung ke lokasi atau bisa pula mendaftar secara "online" melalui situs www.jobfairkkp.com.