REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA - Kepala Dinas Buleleng Gede Suyasa mengatakan, ketiga guru di SD 3 Kelurahan Seririt, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali yang menilep uang tabungan siswa hingga puluhan juta rupiah, berjanji akan segera mengembalikan hak siswa tersebut. "Hal itu saya peroleh berdasarkan laporan tim khusus Disdik yang menangani masalah itu. Ketiga guru bermasalah tersebut menyampaikan janji setelah bertemu dengan tim Senin (13/6)," katanya di Singaraja, Selasa (14/6).
Dia mengatakan, selain berjanji, ketiga guru tersebut, yakni Astini, IGB Wijaya dan Komang S, mengakui telah menggunakan uang tabungan siswa untuk kepentingan pribadi. Astini telah menggunakan uang siswa sebesar Rp 44,9 juta, IGB Wijaya sebanyak Rp 12,5 juta dan Komang S sebesar Rp 9,6 juta.
"Meski berjanji akan mengembalikan uang tersebut, namun mereka melakukannya secara bertahap, tidak sekaligus," ujarnya.
Suyasa menjelaskan, hal itu berdasarkan perjanjian antara ketiga guru yang bermasalah itu dengan para orang tua siswa yang akan mengembalikan uang tabungan secara bertahap. Dari kesepakatan tersebut, kata dia, ketiga guru itu sudah mengembalikan uang secara penuh paling lambat sampai akhir bulan Juni 2011.
Menurut dia, meski ketiganya sudah beritikad baik untuk mengembalikan uang tersebut, namun harus dilihat sejauh mana mereka bisa memenuhinya. Apabila mereka tidak bisa memenuhi janjinya, maka pihaknya akan mempertimbangkan jenis sanksi yang tepat untuk diberikan kepada yang bersangkutan.
"Mereka tetap akan kami berikan sanksi meskipun telah mengembalikan uang tabungan siswa, karena perbuatan mereka itu tidak mencerminkan sebagai pengajar," katanya menandaskan.
Dia mengatakan, jika dalam penyelidikan ditemukan fakta bahwa mereka melakukan tindakan yang dapat mencoreng dunia pendidikan, pihaknya tidak segan-segan merekomendasikan ke Badan Kepegawaian Daerah Buleleng diberikan sanksi yang tegas.