REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA---Hasil Ujian Nasional (UN) 2011 untuk tingkat SD di Jawa Timur menunjukkan perbaikan. Jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi dalam UN 2011 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Distribusi nilai siswa di UN 2011 ini naik dari tahun sebelumnya, “ ujar Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun, Sabtu (18/6). Namun, hasil UN 2011 tidak menempatkan sekolah dengan label Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) berada di posisi sepuluh besar SD dengan nilai UN tertinggi.
Padahal, Jatim memiliki 23 RSBI untuk tingkat SD. “Dengan hasil UN ini, evaluasi RSBI tidak hanya kami yang lakukan tapi akan dilakukan secara nasional, “ terangnya.
Siswa yang memiliki rentang nilai 9,01-9,99 pada UN 2010, hanya sekitar 70 ribu orang. Jumlah itu meningkat menjadi 122.191 siswa pada 2011. Untuk rentang nilai 8-9, dimiliki 190 siswa pada UN 2010 dan naik menjadi 211.525 siswa pada 2011.
Sementara untuk jumlah siswa dengan rentang nilai 8-7 menurun dari 160 ribu menjadi 144.237 siswa. Hal yang sama terjadi untuk rentang nilai 6-7 yang hanya dimiliki 75.382 siswa pada UN 2011. Padahal, sebelumnya ada 120 ribu siswa di rentang nilai tersebut.
Hasil UN siswa SD/MI Kota Surabaya, lanjutnya, relative tertinggal dengan daerah lainnya dilihat dari perolehan nilai UN berdasarkan kota/kabupaten. Dengan jumlah peserta UN 2334 siswa, nilai UN rata-rata tertinggi dimiliki Kota Mojokerto. Selain kota itu, terdapat Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Tulungagung yang berada di posisi lima besar. “Hasil nilai UN rata-rata untuk Kota Surabaya berada di posisi 17 untuk SD dan 18 untuk MI, “ ungkapnya.
Sementara berdasarkan nilai rata-rata UN, SD Made 4 Lamongan dan Mi bahrul Ulum Sidoarjo berada di posisi pertama. Untuk siswa yang memiliki nilai UN tertinggi tingkat SD diperoleh Diah Ayu Sentani dari SDN 1 Sidokumpul Gresik dengan nilai total 29,70. Sedangkan untuk tingkat MI, nilai tertinggi UN dipegang Raissa Rahmani Putri dari MI Muhammadiyah 25 Surabaya dengan nilai total 29,50.
Harun merekomendasikan adanya evaluasi untuk SD di Kota Surabaya melihat hasil UN 2011. Hanya saja, hasil UN tersebut harus dilihat pula dipengaruhi jumlah sekolah dan peserta UN Surabaya yang banyak. “Kalau mutu rata-rata siswa barangkali kalau dilihat dari kompetensinya, sama dengan daerah lain, “ ujarnya.
Namun, hasil UN 2011 tidak menempatkan sekolah dengan label Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) berada di posisi sepuluh besar SD dengan nilai UN tertinggi. Padahal, Jatim memiliki 23 RSBI untuk tingkat SD. “Dengan hasil UN ini, evaluasi RSBI tidak hanya kami yang lakukan tapi akan dilakukan secara nasional, “ terangnya.