Jumat 01 Jul 2011 15:47 WIB

Orangtua Siswa Keluhkan Sistem Pedaftaran via Online

Rep: C01/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem online untuk SMP dan SMA di Kota Surabaya menuai protes dari orangtua siswa. Pasalnya, orangtua siswa menemukan sejumlah permasalahan dalam pendaftaran yang berbasis website.

Puluhan orangtua siswa menyampaikan permasalahan dalam pendaftaran online tersebut dengan mendatangi Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jumat (1/7). Salah satu orang tua siswa, Hartati menyampaikan temuan kesalahan dalam ranking nilai. "Di tampilan monitor untuk SMA 6, nilai minimal 33,20, tapi anak saya yang memiliki nilai 36, 40 tidak bisa masuk," ungkapnya.

Dalam pendaftaran PPDB online, seleksi siswa yang masuk berdasarkan nilai. Meski mendaftar lebih dahulu, bisa tidak diterima jika ada siswa yang memiliki nilai lebih tinggi. Kesalahan dalam ranking nilai siswa tersebut baru ditemukan di hari kedua pendaftaran.

Selain itu, Hartati mengungkapkan terdapat ketidaksesuaian pilihan sekolah siswa sewaktu mendaftar dengan hasil print out. Ketika mengisi pilihan sekolah, anaknya memilih SMA 6 tetapi kemudian berubah dengan sendirinya menjadi SMA 11. "Ranking nilai siswa tidak berjalan sehingga anak saya yang seharusnya bisa diterima di SMA 6 menjadi diterima di SMA 11," katanya menerangkan.

Setiap pendaftar dalam PPDB online diberikan pilihan empat sekolah. Jika nilai siswa tidak mencukupi untuk sekolah pilihan pertama, siswa bisa masuk ke sekolah kedua dan seterusnya. Pilihan sekolah tersebut tidak dapat direvisi.

Orangtua siswa lainnya, Suwarno mengaku kecewa dengan kebijakan pilihan sekolah tidak dapat direvisi. Pasalnya, kesalahan pilihan sekolah ternyata ada dalam sistem online. "Anak saya ingin mendaftar di SMA 9, tapi keluarnya SMA 3. Ini tidak dapat direvisi, terus bagaimana?" ujarnya penuh kecewa.

Kesalahan lainnya ditemukan Erwin Nauhin, orang tua siswa dari Kurniawan Jaya. Dia menemukan pilihan sekolah yang kedua tidak sesuai keinginan. Dia mendaftar SMA 6 pada pilihan pertama, tetapi ingin mendaftar SMA 21 untuk pilihan kedua. "Pilihan pertama sudah sesuai, tetapi ketika mendaftar SMA 21 di pilihan kedua ternyata yang keluar SMA 16," katanya menerangkan.

Ketika dikonfirmasi mengenai permasalahan tersebut, Koordinator Teknologi Informasi (IT) PPDB, Yudi Purwananto mengaku ada masalah dalam akses internet. Namun, masalah tidak sesuainya pilihan sekolah siswa juga dipicu kesalahan pendaftar. "Kesalahan itu bisa disebabkan ketika pendaftar langsung memilih sekolah kedua, sehingga pilihan pertama diloncati. Kedua, pendaftar ragu-ragu sehingga ingin mengubah pilihan sekolah," tuturnya.

Selain itu, masalah dalam pendaftaran PPDB online juga dipicu adanya perbedaan mekanisme antara siswa dari Surabaya dan luar kota. Untuk membedakan siswa dari Surabaya dan luar kota, masing-masing diberikan Private Identification Number (PIN) yang berbeda. "Siswa yang dari luar kota bisa jadi memasukkan nomor kode salah sehingga sistem bisa berubah," ujarnya.

Di hari kedua pendaftaran, ribuan siswa telah mendaftar untuk memperebutkan 13.341 kursi di jenjang SMP, 4.564 kursi di tingkat SMA, dan 7.100 kursi di SMK. Hingga pukul 15.00 WIBdiketahui telah terdapat 17.673 pendaftar untuk SMP, 6212 pendaftar SMA, dan 8.212 pendaftar untuk SMK. Pendaftaran akan dibuka hingga Sabtu (2/7).

Pada hari pertama pendaftaran Kamis (30/6), sudah ada sejumlah sekolah yang pendaftarnya sesuai dengan pagu. Pendaftar SMPN 5 telah sesuai dengan pagu yang tersedia yakni 274 siswa. Untuk SMA, pendaftar di SMAN 11 sudah melebihi pagu yang disediakan yakni 278 siswa. Meski demikian, pendaftar masih mampu menggeser siswa yang mendaftar lebih dulu dengan syarat memiliki nilai lebih tinggi dari nilai minimal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement