REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Rencana Kemendiknas untuk menurunkan penerimaan bukan pajak (PNBP) sekolah menengah atas dan perguruan tinggi disambut negatif oleh pengelola lembaga pendidikan tinggi. Mereka beralasan penurunan PNBP justru akan memberatkan pihak kampus.
“Tidak ada ceritanya biaya operasional turun,” terang Wakil Rektor II Universitas Indonesia, Tafsir Nurchamid, saat dihubungi Republika, Selasa (11/7).
Dia menjelaskan biaya listrik tidak ada ceritanya turun. Selalu saja naik. Belum lagi biaya operasional berbagai pelayanan yang ada di kampus. Jika PNBP dipangkas maka dipastikan pelayanan bakal berkurang.
Menurutnya ini akan menghambat rencana UI untuk mendirikan Universitas bertaraf internasional. Dia menyatakan boleh saja PNBP diturunkan, asalkan subsidi dari pemerintah dinaikkan.
“Kalau seperti itu, Kita tidak keteteran menanggung biaya operasional,” paparnya. Dia mengatakan jangan sampai masalah biaya ini mengganggu atau bahkan mengurangi pelayanan yang sudah ada.
Dia mengaku sudah mengetahui rencana penurunan PNBP itu, namun dirinya yakin hal itu belum final. Pihaknya akan melibatkan diri dalam rapat-rapat dengan Kemendiknas untuk membicarakan masalah itu. “Ini masih dikaji,” paparnya.