REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG - Sebanyak 6.770 orang siswa sekolah dasar yang berasal dari keluarga miskin di Kabupaten Rembang akan menerima beasiswa sebesar Rp 360.000 per orang per tahun dari pemerintah kabupaten melalui APBD Provinsi Jawa Tengah.
"Beasiswa khusus untuk siswa berasal dari keluarga miskin tersebut didistribusikan kepada 373 sekolah dasar (SD) di kabupaten ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Dandung Dwi Sucahyo di Rembang, Ahad (17/7).
Ia mengatakan, dari jumlah itu, ada satu sekolah yang menolak menerima beasiswa karena siswanya tidak ada yang berasal dari keluarga miskin atau kurang mampu. Dandung menyebutkan jumlah siswa penerima beasiswa tersebut bertambah dibandingkan 2010.
"Pada 2010 penerima beasiswa miskin hanya 3.985 orang, sedangkan 2011 jumlahnya naik hampir dua kali lipat. Besarnya beasiswa sama dengan tahun lalu, yakni Rp 360.000 per siswa per tahun. Direncanakan, beasiswa disalurkan pada akhir Juli 2011," katanya.
Ia menjelaskan setiap sekolah rata-rata mendapatkan kuota penerima hingga 20 orang siswa. "Dengan beasiswa ini diharapkan akan bisa membantu melengkapi kebutuhan siswa, misalnya membeli buku dan perlengkapan sekolah lainnya," katanya.
Ia menambahkan, selain memberikan beasiswa kepada siswa miskin di tingkat SD, Dinas Pendidikan juga akan menyalurkan beasiswa bagi siswa berkebutuhan khusus yang sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah luar biasa (SLB) atau di sekolah dasar inklusi.
"Untuk beasiswa anak berkebutuhan khusus, besarnya mencapai Rp 750.000 per siswa per tahun. Biasanya, kepada siswa, kami arahkan penggunaan beasiswa tersebut untuk membeli sarana tambahan belajar. Misalnya, siswa tuna rungu untuk membeli tambahan papan huruf 'braille' agar bisa belajar di rumah," katanya.
Dandung berharap para orang tua proaktif dengan beasiswa ini dan menggunakan bantuan yang diterima putra-putrinya untuk kepentingan sekolah. "Karena itu, ada kalanya kami sedikit campur tangan mengarahkan penggunaan beasiswa tersebut, agar benar-benar digunakan untuk kepentingan belajar siswa, bukan untuk tambahan uang belanja orang tua," katanya.