REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Penerimaan Mahasiswa untuk tahun ajaran baru kembali digelar di sejumlah universitas-universitas di wilayah Jabodetabek. Seperti halnya Universitas Pancasila yang terletak di wilayah Jagakarsa.
Hingga 3 hari mendatang, salah satu universitas swasta di Jakarta ini melaksanakan sosialisasi kampus kepada calon mahasiswa. Ramadhan tidak mengganggu jalannya acara pengenalan kampus kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2011-2012. Dalam acara ini rektor dan ketua yayasan turut memberikan sambutan.
Ketua yayasan Universitas Pancasila, Dr. Siswono Yudo Husodo, memberikan kata sambutan kepada mahasiswa baru dan memberikan sedikit pesan kepada mahasiswa untuk bersyukur karena dapat mengeyam pendidikan hingga bangku mahasiswa. Siswono dalam jumpa pers di gedung kampus menyebutkan Universitas Pancasila menerima sebanyak 2.830 mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2011-2012.
Acara penyambutan mahasiswa baru ini juga menghadirkan mantan wakil presiden Indonesia periode 2004-2009, Muhammad Jusuf Kalla. Ketua PMI ini hadir sebagai pembicara kunci untuk memberikan arahan kepada mahasiswa baru Universitas Pancasila. Dalam pidatonya di depan ribuan mahasiswa baru, Kalla menekankan pentingnya kehadiran sejumlah pengusaha muda untuk menyeimbangkan kesejahteraan masyarakat
"Pemerintah yang baik harus didukung dengan hadirnya pengusaha," terangnya.
JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, juga menceritakan sedikit mengenai kasus korupsi yang dihadapi negara Indonesia. Dia mengatakan bahwa tindak korupsi di Indonesia dalam 3 bulan terakhir ini hanya ada dua kasus. ''Dikarenakan peran media yang banyak mengambil beritanya menyebabkan seperti terjadi banyak kasus korupsi, padahal tidak," katanya.
Ia menghimbau kiranya mahasiswa bisa selektif dan kritis dalam melihat masalah yang dihadapi oleh pemerintah. Namun, Jusuf tetap menekankan pentingnya ilmu dan inovasi bagi generasi muda agar bisa memberikan sesuatu kepada masyarakat kelak.
Jusuf Kalla banyak menekankan pentingnya menjadi pengusaha bagi bangsa Indonesia khususnya generasi muda Indonesia untuk menopang kesejahteraan masyarakat. ''Dari 40 orang terkaya di Indonesia, itu hanya 8 pengusaha pribumi," tegasnya.
Oleh karenanya, ia menekankan pentingnya ilmu, teknologi dan profesionalisme untuk menghadapi persaingan. Masih dengan semangat proklamasi, JK juga menyampaikan pesan untuk menjaga semangat perstuan dan kesatuan negara.