REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung akan menerima tambahan beasiswa sebesar Rp 1,08 miliar dari dana APBN-Perubahan, yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu membiayai kuliah.
"Penambahan ini merupakan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan, terutama dari kalangan masyarakat kurang mampu," kata Rektor Universitas Unpad, Ganjar Kurnia, di Bandung, Selasa (13/9).
Tahun ini, Unpad menerima calon mahasiswa baru melalui jalur Bidikmisi sama halnya dengan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya di Indonesia. Namun setiap PTN memiliki jumlah ketersediaan penerima Bidikmisi yang berbeda.
Pada 2010, kata Ganjar, Unpad menerima 500 orang calon mahasiswa kurang mampu melalui jalur Bidikmisi. Sedangkan untuk tahun ini, jumlahnya sengaja ditingkatkan, yaitu sebanyak 700 orang. "Tahun ini, para mahasiswa kurang mampu yang kita jaring melalui program 'talent scouting' sudah ada yang lulus dengan IPK tinggi. Hal ini menunjukkan, apabila mereka diberi kesempatan, mereka juga dapat menunjukan prestasinya," kata Ganjar.
Untuk menambah kesempatan pada sejumlah mahasiswa yang memiliki ekonomi lemah, maka tahun ini Unpad mencari sumber-sumber beasiswa dari pihak ketiga. Berdasarkan data terakhir yang terhitung hingga Agustus 2011, dana sebesar Rp 30,3 miliar telah berhasil dihimpun dan disalurkan pada 5.055 mahasiswa Unpad.
Jumlah ini, kata Ganjar, baik dana maupun jumlah penerima beasiswa, mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2010 lalu. "Pada 2010, dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 25,8 miliar, sedangkan tahun ini angka keduanya terus meningkat," ungkapnya.
Bahkan, lanjut dia, penambahan dana sebesar Rp 1,08 miliar dari APBN-Perubahan dapat mulai disalurkan kepada 400 mahasiswa. Selain meningkatkan usaha dalam menghimpun dana beasiswa dari berbagai lembaga, Unpad tengah berusaha untuk menghimpun dana beasiswa dari orang tua mahasiswa baru.
"Kami berinisiatif untuk menghimpun dana dari sumbangan orang tua mahasiswa baru yang memiliki kemampuan lebih, untuk kemudian kami salurkan dalam program Beasiswa Sauyunan," demikian Ganjar.