REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional menyiapkan dana Rp 20,4 triliun untuk memperbaiki 153.026 ruang kelas SD-SMP yang rusak berat. Renovasi ruang kelas ini ditargetkan selesai pada 2012 atau lebih cepat dua tahun dari target yang diminta Presiden SBY.
"Untuk dana renovasi dan rehabilitasi ruang kelas, itu sebesar Rp 17,5 triliun dengan ditambah penggantian mebel sejumlah Rp 2,8 triliun," kata Mendiknas, M. Nuh. "Kami harapkan sebelum 2014 semua permasalahan ruang kelas yang rusak berat itu sudah bisa diatasi."
Ia memastikan anggaran turun bulan ini juga. Pada 2011, pemerintah akan memperbaiki sebanyak 21.500 ruang kelas. Sisanya pada 2012.
Mendiknas menambahkan bahwa ruang kelas yang rusak berat saat ini terdiri atas SD sebanyak 110.598 ruang dan SMP 42.428 kelas. Dari segi kuantitas, paling banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sementara, segi persentase itu lebih banyak di NTT.
Semua dana perbaikan ruang kelas tersebut disiapkan dan dianggarkan oleh pusat. Berdasarkan UU Sisdiknas, perbaikan ruang kelas yang rusak itu tanggung jawab kabupaten/kota. Namun, ternyata dalam dua tahun ini, tidak berjalan. "Presiden SBY meminta untuk diambil alih pusat. Sebab, kalau menunggu perbaikan dari Pemda Kabupaten/Kota, itu tidak selesai-selesai. Karena, mungkin daerah keterbatasan SDM dan dana," ujarnya.