REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Universitas Indonesia (UI) bersama perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Kementerian Pendidikan Nasional, akan membangun fakultas-fakultas rumpun ilmu kesehatan yang menjadi bagian dari kompleks rumah sakit pendidikan.
"Rumah sakit pendidikan akan menjadi rumah sakit kelas dunia," ujar Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri usai meresmikan pemancangan tiang pertama, pembangunan fakultas-fakultas rumpun Ilmu kesehatan yang menjadi bagian dari kompleks rumah sakit pendidikan UI, di Depok, Senin.
Ia mengatakan luas lantai RS Pendidikan ini sekitar 55.000 meter persegi terdiri dari empat blok dan menghabiskan biaya Rp299 miliar. Dana tersebut merupakan dana pemerintah dan pinjaman dari JICA.
Dikatakannya pembangunan akan rampung pada Juni 2012 mendatang ini secara arsitektural tampak cantik, ramah lingkungan, dan fungsional tersebut akan menjadi icon baru UI dalam waktu dekat.
Gedung tersebut katanya akan digunakan untuk kantor administrasi, ruang perkuliahan terintegrasi, laboratorium dasar bersama, pusat kegiatan riset, dan fungsi penunjang aktivitas dari fakultas-fakultas yang berada di bawah rumpun ilmu kesehatan.
"Fasilitas dan sarana yang terdapat di gedung tersebut dapat pula dinikmati para civitas academica dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Farmasi, dan Fakultas Psikologi," ujarnya.
Konsep dasar dari pemanfaatan gedung adalah integrasi akademik dari rumpun ilmu kesehatan dalam rangka membangun kultur baru ditandai kerjasama erat dalam memecahkan masalah kesehatan makro maupun mikro.
Masalah kesehatan makro terkait dengan isu kesehatan masyarakat dan kesehatan pada umumnya yang menuntut mindset baru yang bersifat holistic dan lintas disiplin dalam memecahkan permasalahan.
Masalah mikro di bidang kesehatan terkait dengan bagaimana dokter, perawat, ahli farmasi, psikolog, dan sebagainya, saling bekerjasama untuk menangani kasus penyakit tertentu dengan berorientasi pada "excellence health care" atau perawatan kesehatan yang unggul.
Ia mengatakan setelah pembangunan gedung pengajaran, riset, dan administrasi maka akan dilanjutkan dengan pembangunan Rumah Sakit UI di Depok. Tahap pertama pembangunan Rumah Sakit ini akan menampung 150 dental unit, 300 tempat tidur untuk rawat-inap, pusat pelayanan medis rawat-jalan, dan sebagainya.
"Rumah Sakit kelas dunia ini akan dibangun pada awal 2012 dan diperkirakan selesai bulan Desember 2012, dan pengadaan peralatan akan diselesaikan pada tahun 2013," katanya.
Sementara itu tenaga ahli struktur pembangunan Hengki Wibowo Ashadi mengatakan konsep Rumah Sakit ini unik. Rumah Sakit tersebut merupakan riset sekaligus Rumah Sakit Komunitas yang mempunyai kaitan serta jaringan kuat dengan rumah sakit di sekitarnya.
"Rumah Sakit ikut dapat mendukung program pemerintah untuk memperkuat konsep dokter keluarga yang saat ini masih belum terimplementasi dengan baik," katanya.
Proyek gedung perkuliahan rumpun ilmu kesehatan, gedung rumah sakit, serta peralatan total akan menelan biaya sekitar Rp1,2 triliun. Rumah Sakit UI akan beroperasi pada tahun 2013 akhir sebagai sarana untuk mendidik dokter umum, perawat, dokter gigi, apoteker, dan sarjana kesehatan masyarakat kelas dunia.
Diharapkan pembangunan tahap II dari gedung fakultas dan rumah sakit akan dimulai 2014, sehingga fasilitas tersebut akan mampu menghantarkan bidang ilmu "life sciences" UI menempati posisi terhormat 100 besar dunia.
"Kita siap menghantarkan UI di masa datang untuk masuk jajaran 150 besar dunia di antara 6.000 perguruan tinggi terkemuka," ujarnya.