REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan segera mengkonversi Institut Seni Indonesia (ISI) menjadi Insitut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI). Hal tersebut tak lepas dari berubahnya struktur dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menjadi Kemendikbud.
"Tahun 2012 kami akan melakukan konversi ISI menjadi ISBI," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, di Gedung Kemdikbud, Senin (13/12).
Menurutnya, keberadaan ISI selama ini lebih ditekankan kepada seni, baik pertunjukan maupun lainnya. Namun, sejalan dengan masuknya kebudayaan, maka kesenian tidak dapat berdiri sendiri lagi.
Nuh percaya pihak institusi nantinya sudah bisa melakukan pengelompokan sendiri terkait dengan budaya dalam ilmu pendidikan. "Biasanya sudah dikelompokkan sendiri-sendiri. Sehingga, tentunya kami akan menerima bentuk dari segala pandangan. Intinya, tidak hanya seni yang kita kembangkan, tetapi juga budaya," terang mantan rektor ITS ini.
Selain itu, Kemendikbud juga akan mendirikan sejumlah Institusi Seni Budaya baru di beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya di Kalimantan, Makasar, Aceh, dan Papua. Diharapkan, institusi tersebut dapat melakukan empat fungsi budaya.
Fungsi pertama adalah konservasi atas budaya Indonesia. Implementasi fungsi ini, kata Nuh, jangan berhenti pada perawatan, namun juga harus promosi atas warisan budaya leluhur yang tak lain merupakan fungsi kedua.
Setelah konsevasi dan promosi, kata Nuh, institusi tersebut harus menjadi kultur diplomasi. "Kemudian, fungsi yang keempat, kita harus mampu melakukan adaptasi terhadap perkembangan budaya yang ada," ujar Nuh.