REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012 akan memberi perhatian khusus kepada daerah yang tertinggal dalam pembangunan pendidikannya.
"Kemdikbud akan memberi prioritas ke daerah-daerah seperti Papua, Papua Barat yang pendidikan dasarnya tertinggal. Sekolah dasar di Papua tertinggalnya sampai 12 tahun. Kalau tidak dilakukan percepatan akan semakin tertinggal," kata Menteri Pendidikan Kebudayaan Mohammad Nuh pada jumpa pers akhir tahun di Jakarta, Jumat.
Mendikbud melanjutkan tidak perlu mencari siapa yang salah sehingga yang terpenting adalah bagaimana ke depannya. "Kita harus 'jemput bola'( aktif,red) khususnya di daerah yang tertinggal pendidikannya," kata Nuh.
Saat ini, kondisi pendidikan Papua dan Papua Barat memrihatinkan. Nuh menyebutkan untuk SMP di Papua ketertinggalannya hingga 15 tahun. Sementara SD di Papua Barat mencapai 24 tahun Ketertinggalannya.
"Karena itu, semua sumber harus diarahkan ke daerah tertinggal tersebut," katanya.
Pada paparan akhir tahun itu, Kemendikbud Nuh menegaskan tahun 2012 akan menjadikan tahun layanan kepada mereka yang tak terjangkau.
Hal itu merupakan bagian dari upaya melanjutkan dari program keramahan sosial yang ditandai dengan menjemput lulusan SMA/MA/SMK dari keluarga miskin masuk perguruan tinggi.
Namun Nuh mengakui untuk menjangkau yang tak terjangkau itu butuh waktu. "Dan itu selesainya bisa 10 tahun lagi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Nuh mengatakan pada tahun 2011 telah dikeluarkan Permen No.60 / 2011 tentang larangan pungutan biaya operasional sekolah dan larangan pungutan biaya investasi sekolah.
Peraturan itu lanjut Nuh melarang sekolah negeri memungut biaya untuk membuat kelas baru serta rehabilitasi sekolah. "Kepala sekolah yang melanggar bisa kena sanksi teguran, mutasi serta sanksi administratif," katanya.