REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna menghidupkan kembali gerakan kepanduan, kegiatan-kegiatan kepramukaan perlu direvitalisasi dan ditingkatkan kualitasnya.
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Prof Dr H Azrul Azwar MPH menegaskan gerakan Pramuka sifatnya tidak wajib, sehingga tak perlu masuk kurikulum sekolah.
''Yang perlu dilakukan adalah merevitalisasi gerakan pramuka,'' ujar Azrul. Salah satu caranya, kata dia, dengan memperbanyak kegiatan di sekolah maupun di Gugus Depan (Gudep).
“Yang penting, kegiatan- kegiatan Pramuka ini betul. Tidak seperti sekarang yang hanya memakai seragam dan dasi tapi tidak ada kegiatan ,” ujar Azrul, di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Menurutnya, Pramuka mengajarkan nilai- nilai kehidupan. Sedangkan aneka ketrampilan yang diajarkan bisa menjadi bekal untuk mengabdi kepada masyarakat.
Merevitalisasi gerakan Pramuka merupakan salah satu upaya pembinaan generasi muda. Sehingga mampu menjadi pendorong terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang bermartabat.