REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Sebanyak 19 mahasiswa dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) 'kuliah' di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Kehadiran sejumlah mahasiswa Malaysia tersebut merupakan program pertukaran mahasiswa antara Unissula dengan UTM. Apalagi, sebelumnya mahasiswa Unissula melakukan kunjungan ke UTM beberapa waktu lalu.
Selama enam hari, para mahasiswa D3 tersebut akan mempelajari cara penanganan rob di Kota Semarang. "Di sini banyak profesor yang mengerti tentang rob," ucap Rektor Unissula Laode Masihu Kamaluddin, saat ditemui usai menerima mahasiswa, di Perpustakaan Unissula, Senin (6/2).
Tak hanya itu, Unissula akan menunjukkan keunggulan perpustakaan yang dimilikinya. "Hanya perpustakaan di Unissula yang memperbolehkan pengunjungnya makan," celotehnya.
Laode menyebut program pembelajaran dengan universitas asing memang menjadi program rutin. Mahasiswa tingkat akhir Unissula diwajibkan menimba ilmu di universitas negara lain sebelum lulus. "Setiap tahun ada 5.000 ribu mahasiswa yang disebar di seluruh dunia untuk belajar pengalaman sebelum mereka tamat," katanya.
Hal ini merupakan bagian dari networking yang dilakukan Unissula. Adanya program ini juga memberi keuntungan sendiri bagi Unissula. Pasalnya hal tersebut mampu dijadikan ajang promosi kemampuan mahasiswa Unissula di mata internasional.
Sebelum pertukaran mahasiswa, beberapa program telah lebih dulu dilakukan, misalnya pertukaran dosen dan kegiatan research. Pada pertengahan tahun, Unissula berencana mengembangkan kerja sama dengan universitas di Amerika terkait ekspor daging halal.
Laode mengakui ada banyak surat permintaan kerja sama tukar mahasiswa dari beberapa universitas asing. Paling banyak adalah permintaan dari India. Permintaan kerjasama terbaru berasal dari Filipina. Dirinya menyebut hal ini merupakan prestasi yang dicapai Unissula. Pasalnya belum ada universitas lain yang bekerjasama dengan Filipina.
"Ini membanggakan karena universitas yang akan mengadakan kerjasama merupakan pemegang sertifikat perawat dunia," ucapnya.
Dosen pembimbing mahasiswa UTM, Mercy Trinoviandi Mulyadi, mengatakan kegiatan yang diberinama Global Outreach Program (GOP) ini merupakan kali pertama yang dilakukan UTM. Dirinya menyebut, tak menutup kemungkinan kegiatan selanjutnya akan terus dilakukan.
Namun hal ini masih melihat dari hasil kegiatan yang dilakukan mulai 6 hingga 12 Februari ini. "Kalau berhasil akan diteruskan," ujarnya.
Beberapa tempat yang akan dikunjungi dalam kegiatan GOP ini antara lain kunjungan ke PLTU Tambaklorok, Gua Kreo, Klenteng Sam Poo Kong, dan Masjid Abu Bakar Assegaf. Selain di Semarang, kunjungan juga akan dilakukan ke Jepara, Magelang dan juga Yogyakarta.