Selasa 28 Feb 2012 07:36 WIB

BBM Naik, Bantuan Siswa Miskin Dinaikkan

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SAWANGAN - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat dunia pendidikan dilanda kekhawatiran. Untuk mengurangi hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengambil langkah-langkah antisipasi. Salah satunya adalah menaikkan unit cost Bantuan Siswa Miskin (BSM).

 

"Dengan naiknya harga BBM akan mengakibatkan inflasi dan turunnya daya beli. Untuk itu, Kementerian berencana akan menaikkan unit cost BSM," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh.

Hal itu disampaikan dia pada pembukaan kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2012 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusbangtendik Kemdikbud), Bojongsari, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (27/2) kemarin.

 

Dalam rilis Kemendikbud yang diterima Republika, Nuh merinci, jenjang SD akan dinaikkan dari Rp 380 ribu menjadi Rp 450 ribu, sedangkan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat dinaikkan dari Rp 580 ribu menjadi Rp 700 ribuan, dan pada jenjang sekolah menegah atas (SMA) dan sederajat dinaikkan dari Rp 700 ribuan menjadi Rp 1 juta.

 

"Di samping cakupannya dinaikkan, tetapi juga unit cost-nya juga dinaikkan. Seandainya BBM naik 1 April maka social safety net, termasuk BSM harus berjalan bersamaan dengan itu." katanya.

 

Selain itu banyaknya siswa sekolah dasar yang drop out di tahun 2011 menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu kemendikbud berencana menggelontorkan dana bantuan siswa miskin (BSM) sebesar Rp 3,9 triliun supaya di tahun 2012 persentase siswa yang drop out berkurang.

 

"Pada tahun 2011 siswa sekolah dasar (SD) yang drop out mencapai 400 ribu atau 1,3 persen, sedangkan yang tidak melanjutkan 7,2 persen. Ini yang sekarang diselesaikan. "Hampir 70 persen mereka yang drop out karena pertimbangan ekonomi,"  katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement