REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Wiendu Nuryanti mengatakan, pihaknya saat ini tengah memperjuangkan peningkatan fasilitas seni dan budaya di sekolah.
"Sekarang sedang di programkan bagaimana ada fasilitas seni budaya di sekolah. Tentunya masing-masing daerah akan berbeda-beda. Terutama kesenian yang dikhawatirkan akan punah. Misalnya dii NTT wajib ada sasando, di Jawa ada batik dan lain-lain," terangnya pada saat menghadiri deklarasi pelaksanaan UN jujur di Yogyakarta, Sabtu (17/3).
Pembajaran kesenian dan budaya ini menurutnya sangat penting. Pasalnya kesenian dan budaya akan menyeimbangkan olah pikir dan olah rasa. Dengan begitu pendidikan bisa menyentuh hati nurani, tidak hanya dipermukaan saja. "Disitulah pentingnya kesenian dan budaya," tambahnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah (Dirjen Dikmen) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, sejak 2011 lalu pihaknya telah mencanangkan pendidikan karakter di semua jenjang pendidikan. Pendidikan karakter tersebut tahun ini akan ditindaklanjuti dengan pendidikan anti korupsi.
"Kita khawatir jika kita tidak mengembangkan pendidikan karakter maka masa depan bangsa semakin suram.Karenanya perbaikan karakter bangsa harus di mulai sejak sekarang dari PAUD hingga Perguruan Tinggi," tandasnya.
Pendidikan karakter sendiri kata dia tidak hanya cukup dengan integrasi dalam mata pelajaran. "Ini tidak cukup, yang penting justru pembiasaan dan keteladanan," jelasnya.