Selasa 20 Mar 2012 07:38 WIB

BSM Hanya untuk Siswa Non-KMS

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menegaskan program beasiswa siswa miskin (BSM) dari pemerintah pusat hanya diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin yang belum memiliki kartu menuju sejahtera.

"Program ini ada setiap tahun, tetapi memang hanya diperuntukkan bagi siswa miskin yang belum memiliki jaminan pendidikan apa pun. Artinya, beasiswa ini hanya diperuntukkan bagi siswa dari keluarga yang belum memiliki kartu menuju sejahtera (KMS)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana, di Yogyakarta, Selasa (20/3).

Menurut dia, apabila pemerintah pusat meminta data siswa miskin yang berhak memperoleh beasiswa siswa miskin (BSM) tersebut, maka pihaknya sudah siap dengan data. Pendataan itu, kata dia pada prinsipnya dilakukan tanpa membedakan asal daerah siswa, apakah dari dalam atau luar Kota Yogyakarta.

"Yang terpenting, siswa harus tercatat bersekolah di sekolah di wilayah Kota Yogyakarta. Kami tidak membeda-bedakan apakah siswa tersebut dari Kota Yogyakarta atau tidak. Tetapi, ia adalah siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan itu, dan bukan dari keluarga penerima KMS," katanya.

Tujuan utama dari pemberian beasiswa tersebut, menurut Edy pada awalnya adalah untuk menekan angka putus sekolah siswa akibat kesulitan ekonomi yang dihadapi keluarganya. Pada tahun lalu, terdapat sekitar 700 siswa SMP dan 1.000 siswa SMA atau sederajat di Kota Yogyakarta yang memperoleh beasiswa itu.

Untuk tahun ini, kata dia belum mengetahui secara pasti apakah akan ada tambahan kuota siswa dari sekolah di Kota Yogyakarta yang akan menerima beasiswa itu. "Pihak yang akan menentukan adalah provinsi, karena penerima beasiswa akan diakumulasikan seluruhnya di tingkat provinsi," katanya.

Sifat bantuan tersebut, menurut Edy digunakan untuk bantuan biaya personal siswa yang bisa mendukung kegiatan belajar mengajar, misalnya untuk membeli sepatu, tas sekolah, dan biaya transportasi ke sekolah yang diberikan sekali dalam satu tahun.

Sementara itu, bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin di Kota Yogyakarta, dan telah memiliki KMS, akan tetap memperoleh jaminan pendidikan daerah (JPD) yang terdiri atas bantuan biaya operasional sekolah, dan biaya personal.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Baskara Aji mengatakan dari total 150.000 siswa miskin di SMA/SMK, baru ada sekitar 30.000 siswa yang memperoleh beasiswa melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

Ia mengatakan pemerintah pusat juga berupaya untuk memberikan bantuan kepada siswa SMA/SMK dengan mengucurkan BOS. Selama ini, BOS hanya diperuntukkan bagi siswa SD dan SMP. "Rencananya, tiap siswa miskin yang duduk di bangku SMA akan menerima dana BOS sebesar Rp 100.000 per siswa per tahun," katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan anggaran BSM yang sudah ditetapkan dalam APBN 2012 sebesar Rp 3,9 triliun, dan pihaknya akan mengajukan tambahan, sehingga total anggaran mencapai Rp 6 triliun pada APBN Perubahan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement