REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gagalnya pendidikan di daerah—khususnya prestasi dalam Ujian Nasional (UN)—disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru terhadap teknologi pendidikan.
Kondisi ini mengakibatkan metode pembelajaran yang monoton, tidak kreatif konvensional dan cenderung membut siswa ngantuk.
Hal ini terungkap dalam diskusi pendidikan, bertajuk 'Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Inovasi Teknologi Pendidikan', yang digelar di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (21/3).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, KH Marsudi Suud, mengatakan inovasi teknologi pendidika, mutlak dikuasai para pendidik. Karena sangat memengaruhi kualitas pendidikan yang akan dihasilkan.