REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan dari Universitas Paramadina, Muhammad Abduhzen, meminta pemerintah tidak terburu-buru dalam mengambil kebijakan penghapusan ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Menurutnya, kondisi nyata yang dihadapi pendidikan nasional masih belum mumpuni menerapkan kebijakan tersebut.
Menurut dia, penghapusan ujian tulis SNMPTN bukan merupakan solusi mengintegrasikan pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, salah kaprah jika pemerintah menggunakan hasil Ujian Nasional (UN) sebagai salah satu tolok ukur memperoleh jalur undangan SNMPTN.
"Kecurangan UN saja sudah luar biasa. Bagaimana mungkin kita mempertaruhkan nasib pendidikan tinggi kita ke depannya jika landasan persyaratan (UN) yang digunakan saja adalah dari proses keliru dan penuh kecurangan," katanya, Senin (2/4).