Sabtu 07 Apr 2012 15:11 WIB

Anggaran Ujian Nasional Rp 600 Miliar

Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas enam mengikuti ujian nasional (ilustrasi).
Foto: Antara/Agung Supriyanto
Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas enam mengikuti ujian nasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menegaskan bahwa pihaknya telah menganggarkan dana Rp600 miliar untuk pelaksanaan ujian nasional (UN) pada pertengahan April hingga pertengahan Mei mendatang.

"Anggaran yang kami siapkan untuk proses ujian nasional ini sekitar Rp600 miliar dan anggaran itu untuk semua komponen UN," ujarnya di Makassar, Sabtu.

Ia mengatakan, anggaran sebesar itu bukan hanya untuk kertas ujian dan jawabannya, namun untuk mencetak soal, biaya pengawas, koreksi, dan lainnya.

Anggaran itu untuk membiayai puluhan juta anak sekolah yang akan melaksanakan proses UN dan anak didik dari SD, SMP, hingga SMA dan sederajat akan dibiayai sekitar Rp50 ribu lebih untuk setiap anak.

"Dengan anggaran ini, setiap anak dibiayai sekitar Rp50 ribu. Anggaran sebesar itu bisa dipertanggungjawabkan, karena sudah didiskusikan dengan teman-teman di Komisi X DPR RI. Sudah ada hitung-hitungannya," katanya.

Mantan Rektor ITS itu berharap semua siswa yang mengikuti UN agar bisa mengerjakan soal dengan baik dan tidak berlaku curang, sehingga bisa lulus, sebab konsekuensi curang dalam UN sangat berat.

"Ini yang paling penting, setiap siswa harus bisa berlaku adil dan tidak curang dalam melaksanakan ujian, karena meskipun lulus, tapi kalau curang, maka akan menjadi beban moril. Terlebih lagi, jika ketahuan dan itu akan ada sanksinya," ucapnya.

Ia berharap jika pelaksanaan UN setiap tahunnya bisa ditingkatkan dan upaya peningkatan itu bisa dilakukan dengan tiga rumusan yakni tiga tepat (3-T).

Tiga ketepatan yang dimaksud adalah ketepatan dalam distribusi soal agar soalnya tidak tertukar, lalu tepat waktu dan akhirnya tepat dalam jumlah soal.

"Jika tiga rumusan 3-T ini terpenuhi, maka kualitas pelaksanaan UN pasti akan meningkat, karena biasanya hanya bermasalah pada salah satu dari ketiganya," tuturnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement