REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sebanyak enam taruna Akademi Militer Magelang mendapat sanksi akademis melalui upacara di Lapangan Sapta Marga kompleks Akmil, Senin.
Seorang di antara enam taruna yang mendapat sanksi tersebut diberhentikan secara tidak hormat karena aspek kepribadian. Dua taruna diturunkan pangkat dan tingkat dari serma datar menjadi sersan taruna, seorang taruna diturunkan pangkatnya selama satu bulan dari serma datar menjadi sersan taruna, dan dua taruna turun pangkat dan tingkat dari sersan taruna menjadi kopral taruna.
Gubernur Akmil, Mayjen TNI Bachtiar dalam amanatnya yang disampaikan Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Adi Widjaja, mengatakan, upacara seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi apabila para taruna menyadari status, fungsi, dan tanggung jawabnya di Akmil.
"Namun, dengan berat hati dan demi tegaknya hukum serta aturan dan norma-norma yang berlaku di Akademi Militer maka upacara ini harus dilaksanakan," katanya.
Hal itu, katanya, wujud keseriusan Akmil dalam menegakkan aturan dan norma-norma yang berlaku secara tegas, konsekuen, dan tanpa pandang bulu.
Ia mengharapkan, citra dan nama baik Akmil sebagai tempat penggodokan calon pimpinan TNI dan bahkan bangsa dapat tetap dijaga. Oleh karena itu, katanya, upacara pemecatan tidak dengan hormat secara "in absensia" Ilham Yamimi tetap dilaksanakan.
Hal itu, katanya, untuk memberikan efek jera dan sebagai bahan pelajaran untuk taruna yang bersangkutan maupun taruna yang lain. Ia berharap, peristiwa tersebut dijadikan pelajaran untuk taruna yang lain, agar tidak melakukan pelanggaran.
Namun, katanya, sekaligus memacu motivasi para taruna dalam menaati segala aturan dan norma yang berlaku. "Agar para taruna dapat menjadi perwira yang memiliki 'Budhi Bhakti Wira Utama'," katanya.
Ia mengimbau, para pengasuh lebih meningkatkan pengawasan dan mengintensifkan pengendalian kepada para taruna, serta memberikan arahan dan pemahaman tentang aturan dan norma yang berlaku secara utuh.
Ia mengemukakan perlunya terus ditumbuhkan kepada para taruna tentang kesadaran dan pemahaman yang tinggi menyangkut pentingnya mentaati segala peraturan dalam kehidupan taruna hingga berlanjut dalam kehidupan prajurit hingga mengakhiri tugas militer pada masa mendatang.
"Mari membangun kehormatan dan martabat Akademi Militer melalui penegakan hukum, peraturan, dan norma-norma yang berlaku secara tegas, objektif dan konsisten demi tercapainya suasana yang kondusif dan harmonis yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas hasil didik nantinya," katanya.