REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Fakultas Kedokteran (FK) UGM kembali meluluskan dokter baru tahun ini. FK UGM melantik 79 dokter baru. Pada lulusan tahun ini Felicia Noviani Setia Santoso menjadi lulusan terbaik. Lulusan termuda diraih Ni Putu Dian Ayu Permatasari dengan usia 21 tahun 8 bulan.
"Hingga saat ini, FK UGM telah meluluskan 7.480 dokter, terdiri 4.571 pria dan 2.909 wanita," terang Wakil Dekan Akademik FK UGM, Djoko Prakosa, Rabu (11/4).
Sementara itu Dekan FK UGM Savitri Prihatiningsih, mengatakan lulusan dokter UGM selalu siap ditempatkan di mana saja oleh pemerintah baik di daerah terpencil atau di daerah perbatasan. Sebagi bentuk dari pengabdian lulusan UGM untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
"Dokter lulusan UGM terkenal, siap ditempatkan di daerah terpencil dan selalu bersikap nrimo. Ini bagian dari sikap dan nilai-nilai kegadjahmadaan yang selalu kita tanamkan," terangnya.
Kendati berada di daerah terpencil dan terisolir, kata Savitri, tidak menutup peluang dan kesempatan bagi para dokter untuk terus menambah pengetahuan dan keterampilannya sebagai seorang dokter. "Dokter harus menambah ilmu yang selalu mengalami perkembangan," katanya.
Kendati mengabdi di daerah terpencil, pengalaman para dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan bisa dijadikan sebagai rujukan bagi perkembangan pendidikan dokter.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY. Bambang Suryono, mengatakan dokter dalam kiprahnya seyogyanya menerapkan tiga peran penting, yakni sebagai agent of treatment, agent of change dan agent of development. Disamping memiliki komitmen untuk menjaga kode etik profesi. "Menjaga nama baik dan reputasi sebagai dokter itu yang paling penting," katanya.