REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memperbolehkan siswi yang sedang hamil untuk mengikuti ujian nasional (UN), meski Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur sebelumya menyatakan melarangnya.
"Selama siswi tersebut masih tercatat sebagai murid di sekolah yang ada di Kabupaten Madiun, mereka tetap bisa mengikuti ujian akhir nasional, meskipun dalam keadaan sakit maupun hamil. Itu hak siswa dan kewajiban bagi kami di bidang pendidikan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Suhardi, saat dihubungi, Rabu (11/4).
Menurut dia, tidak ada aturan spesifik yang mengatur pelarangan siswi hamil untuk ikut UN, sehingga pihaknya tidak harus menerapkannya di wilayah Kabupaten Madiun.
Namun, jika siswi yang hamil tersebut sudah keluar atau dikeluarkan dari sekolah sebelum UN berlangsung, maka yang bersangkutan tidak akan bisa mengikuti UN.
"Hal itu berarti yang bersangkutan bisa mengulang tahun berikutnya atau mengikuti ujian paket C setelah pelaksanaan resmi ujian nasional," kata dia.
Meski memperbolehkan, namun pihaknya hingga kini belum mendapatkan laporan resmi dari masing-masing sekolah maupun petugas di lapangan tentang keberadaan siswi yang hamil dan mengikuti ujian nasional pada tahun ini.
"Sejauh ini belum ada laporan dari sekolah yang masuk ke dinas setempat tentang keberadaan siswi hamil yang akan ikut UN," tutur Suhardi.
Kepala Bidang Pedidikan SMP dan SMA, Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Doli Supardi menambahkan, di Kabupaten Madiun terdapat sebanyak 13 SMA dan 17 SMK yang tersebar di 15 kecamatan yang ada. Dari jumlah tersebut terdapat 3.000-an siswa yang akan mengikuti UN yang rencananya digelar pada tanggal 16-19 April 2012.
"Jumlah siswa SMA di Kabupaten Madiun yang akan ikut UN pada tahun ini sebanyak 1.993 orang. Insya-Allah, mereka sudah siap mengikuti ujian karena mereka sudah mengikuti lima kali 'try out' atau uji coba soal UN dan hasilnya juga cukup memuaskan," ujar Doli.
Selain melakukan 'try out', pihak dinas dan sekolah masing-masing juga melakukan doa bersama yang diikuti oleh seluruh siswa peserta UN. Doa bersama ini dilakukan untuk memberikan ketenangan dan dukungan mental kepada siswa.