REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pencetakan dan pendistribusian naskah soal Ujian Nasional (UN) untuk SMA tahun ini dipastikan lebih ketat dari tahun sebelumnya.
“Proses yang dijalankan pada tahun ini jelas berbeda dari tahun lalu,” ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Litbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hari Setiadi, Sabtu (14/4).
Perbedaan pertama, papar dia, soal-soal UN tahun ini hanya dicetak di empat tempat dan dilakukan secara terpusat. Tahun lalu, pencetakan soal dilakukan di banyak tempat, sehingga hasilnya pun heterogen. “Ada yang bagus, ada yang jelek,” imbuhnya.
Di samping itu, Kemdikbud juga memberi segel berlapis tiga pada tiap-tiap paket soal. Segel-segel tersebut dipasang pada kardus, plastik dan amplop naskah. Sementara pada tahun lalu, penyegelan ini tidak terkontrol dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah karena banyaknya tempat pencetakan soal tadi.
Pendistribusian soal UN tahun ini pun mendapat pengawalan dari tim pengawas dari perguruan tinggi, kepolisian dan dinas pendidikan setempat. “Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kebocoran soal,” kata Hari.
Seharusnya, tambah dia, paket-paket soal sudah disalurkan Dinas Provinsi ke tiap-tiap daerah hari ini, Sabtu (14/4). Dengan begitu, naskah soal ini sudah siap didistribusikan oleh Dinas Pendidikan di masing-masing kabupaten kota ke sekolah-sekolah.
Hari memastikan, sejauh ini, pendistribusian soal-soal UN tersebut berjalan lancar. Apalagi, kata dia, proses pengiriman ke daerah-daerah yang secara geografis sangat sulit dijangkau, sudah dilakukan lebih awal.