REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sehari menjelang pelaksanaan ujian nasional (UN), penjagaan di sekitar posko penyimpanan soal di Kota Bogor diperketat. Aparat kepolisian disiagakan untuk menjamin distribusi soal tersebut tidak bocor.
Pantauan Republika, sejumlah personel kepolisian berpakaian bebas tampak berjaga-jaga di pintu gerbang SMAN I, SMKN I, dan MAN 2 Kota Bogor yang terpilih menjadi tempat penyimpanan soal. Sebagian personel yang lain ditempatkan di ruang penyimpanan. "Tiap posko diterjunkan sepuluh personel," kata seorang aparat yang berjaga tanpa mau disebutkan identitasnya, Ahad (15/4).
Ketua panitia pelaksanaan UN subrayon II Kota Bogor, Eman Supriatman, mengatakan, terdapat perbedaan prosedur dalam distribusi UN tahun ini dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, panitia subrayon mendapat paket soal yang sudah tertera nama sekolah yang dituju.
"Tahun lalu, kami diberi lembar soal sesuai jumlah peserta ujian yang ada. Lalu kami sendiri yang mengatur sendiri pembagiannya ke sekolah-sekolah yang ada," ungkapnya.
Ia menjelaskan, paket berisi soal tersebut bisa diambil oleh pihak sekolah mulai pukul 05.00 WIB esok hari. Teknisnya, pihak sekolah yang mengambil sendiri ke posko dengan membawa surat tugas dari instansinya. "Dengan mekanisme seperti ini, kebocoran soal bisa lebih terhindarkan," ujarnya.
Subrayon II Kota Bogor mengkordinir 15 sekolah agama baik negeri maupun swasta. Jumlah peserta ujian tercatat sebanyak 681 siswa.