REPUBLIKA.CO.ID, PALU---Pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Kota Palu pada hari pertama, Senin (16/4), kekurangan lembar jawaban.
Sejumlah sekolah yang kekurangan lembar jawaban itu, antara lain Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Palu, SMA Negeri 2 Palu, SMK 3 Palu, SMA Bala Keselamatan (BK), dan SMA Negeri 3 Palu.
Namun, kata I Nyoman Miasa, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara UN SMK 3 Palu, pihaknya dalam waktu relatif singkat bisa mengatasi kekurangan tersebut karena panitia sebelumnya telah mengantisipasi hal-hal seperti itu. "Pengalaman tahun-tahun sebelumnya seperti itu. Jadi, panitia sudah mengantisipasinya agar begitu lembar jawaban kurang langsung segera mengatasinya," katanya.
Dikatakan Nyoman, mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama adalah Bahasa Indonesia. Dan, pelaksanaannya dijaga ketat aparat serta petugas dari satuan pendidikan dan panitia penyelenggara.
Ia menyebutkan jumlah siswa yang ikut UN di SMK 3 Palu sebanyak 508 orang terdiri atas siswa SMK 3 sebanyak 471 dan sisanya 37 siswa SMK Anutapura Palu.
Kekurangan lembar jawaban juga terjadi di SMA Kristen Bala Bekeselamatan (BK) Palu dan SMA Negeri 3 Palu yang terletak di bilangan Jalan Dewi Sartika. Seorang siswa SMA Kristen BK Palu, Frangky Babai, mengatakan bahwa kekurangan sejumlah lembar jawaban. "Tapi, tidak sampai lima menit sudah dapat diatasi," katanya.
Hari pertama UN di sekolah itu juga berjalan lancar dan dalam pengawasan sejumlah petugas keamanan. Menurut dia, UN Bahasa Indonesia tidak terlalu sulit untuk mengerjakannya.
Rata-rata siswa bisa menjawab soal yang diujikan itu. "Ya, soal UN Bahasa Indonesia terbilang sedikit gampang dikerjakan," katanya.
Yang sulit dan membutuhkan energi untuk mengerjakannya adalah mata pelajaran Matematika. "Itu pelajaran yang membutuhkan banyak energi," katanya.