REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim mengunjungi lokasi Ujian Nasional (UN) di SMAN 1 Bekasi. Dalam kunjungannya Wamen berharap siswa percaya diri dalam menempuh ujian, "Jangan percaya kunci jawaban. Percayalah kemampuan diri sendiri," ujarnya pada Senin (16/04).
Kelulusan tidak hanya ditentukan nilai UN. Komponen nilai akhir terdiri atas 40 persen nilai UN, dan 60 persen nilai sekolah. Musliar mengatakan, sekolah memegang peran yang sangat penting, "Biasanya sekolah tidak memberi nilai di bawah tujuh. Hal ini tentu meringankan para siswa dalam mencapai kelulusan," katanya.
Soal UN memiliki bobot yang sama di seluruh Indonesia. Namun polanya diacak. Hal ini untuk mecagah kebocoran soal di seluruh Indonesia. Percetakan soal juga tidak dilakukan di tiap provinsi. Musliar mengatakan percetakan hanya ada di Kudus, Surabaya, Semarang dan Pekanbaru. Pekanbaru menyediakan soal untuk provinsi Sumatera dan Kalimantan Barat. Sedangkan Jawa Barat didistribusi dari Surabaya.
Tahun kemarin tingkat kelulusan nasional mencapai 98 persen. Itupun dikarenakan siswa tidak masuk atau sakit. "Pengembangan karakter menjadi tujuan utama dalam UAN. Para siswa harus jujur dan percaya diri," kata Musliar.