Selasa 17 Apr 2012 04:04 WIB

Ini Dia Tiga Titik Rawan Kebocoran UN

Red: Endah Hapsari
Ujian Nasional (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Ujian Nasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN---Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidik dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Syawal Gultom mengatakan, ada tiga titik rawan terjadinya kebocoran ujian nasional yang diantisipasi.

"Ketiga titik sumber kerawanan kemungkinan bocornya naskah UN tersebut yakni saat di pencetakan naskah di perusahaan percetakan, saat didistribusikan, dan saat pengawasan," katanya saat meninjau pelaksanaan UN hari pertama di SMA 1 Medan.

Ia mengatakan, demi mengantisipasi kebocoran soal, pengamanan pada tiga titik rawan tersebut semakin diperketat dengan melibatkan berbagai pihak seperti kepolisian, pengawas dari perguruan tinggi dan Dinas Pendidikan.

Misalnya pada saat pencetakan naskah, pengawas yang disiapkan selalu siaga secara bergantian dan selalu memeriksa setiap orang yang keluar masuk percetakan. Demikian juga saat pendistribusian soal ke daerah-daerah juga didampingi petugas kepolisian.

"Jadi setiap celah yang kemungkinan adanya kebocoran soal telah kita antisipasi dengan menempatkan beberapa petugas. Dengan demikian kecil kemungkinannya peluang pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan pembocoran," katanya.

Pada bagian lain ia mengatakan, dari hasil pemantauan yang dilakukan pada pelaksanaan UN hari pertama semuanya berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya gangguan berarti.

"Jika dilihat dari semua yang sudah kita lakukan seperti penyiapan naskah, pendistribusian dan pelaksanaan ujian, semuanya berjalan dengan baik. Sekarang ini yang penting adalah bagaimana membangun komitmen kita bersama," katanya.

Komitmen yang dimaksud adalah bagaimana pelaksanaan UN tahun ini dapat lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, tanpa adanya isu-isu kebocoran soal, demikian juga dengan persentase kelulusan.

"Komitmen kita tahun ini adalah bagaimana bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Lihat saja kita semua turun ke daerah untuk mengajak siswa agar tetap mengedepankan UN jujur dan berprestasi, sesuai dengan jargon kita," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Syaiful Syafri mengatakan, untuk pelaksanaan UN 2012 pihaknya berkomitmen menciptakan UN jujur dan berprestasi. Tidak ada praktik guru membantu siswa seperti yang selama ini kerap diisukan.

Begitu juga informasi adanya naskah UN bocor, ia memastikan tidak ada naskah asli soal UN yang beredar di tangan siswa, sebab seluruh proses pengawasannya dilakukan dengan ekstra ketat. "Kalau pun ada yang beredar itu jawaban rekayasa yang mencoba mengganggu pelaksanaan UN," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement