Senin 16 Apr 2012 18:59 WIB

Satu Tahanan Ikut UN, Lima Pengawas Dikerahkan

REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK--Lima orang pengawas dikerahkan untuk menjaga seorang tahanan yang menjadi peserta ujian nasional (UN) tingkat SMA di Rumah Tahanan (Rutan) Trenggalek, Senin.

Pelajar berinisial BAP (18) tersebut mengerjakan soal-soal ujian di aula rutan dengan tidak berseragam dan hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans.

"Dia dari SMA Muhammadiyah Watulimo. Yang bersangkutan harus menjalani ujian nasional di rutan karena terjerat Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009, yakni pengedaran obat-obatan terlarang," kata Kasi Pelayanan Tahanan Rumah Tahanan Trenggalek, Adi Santosa.

Ia menjelaskan, lima pengawas yang diterjunkan untuk menjaga pelajar tersebut terdiri dari dua guru pengawas, dua anggota polisi dan seorang pendamping dari SMK Muhammadiyan Watulimo.

Pria yang akrab disapa Adi ini mengatakan, pemberian izin penggunaan Rutan Trenggalek sebagai lokasi UN, tidak lain untuk memberikan kesempatan agar pelajar tersebut bisa mengikuti ujiaan seperti siswa lainnya.

"Sabtu kemarin, kami mendapat surat dari sekolah asal BAP, dengan pertimbangan kemanusiaan serta pemenuhan hak-hak dia sebagai warga negara akhirnya kami izinkan mengikuti UN," ujarnya.

Pihak rutan juga memberikan waktu seluas-luasnya kepada BAP untuk melakukan persiapan dengan belajar di dalam sel tahanan. Sementara itu Kepala SMA Muhammadiyah Watulimo, Purwanto Hadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan kepada siswa yang terjerat kasus hukum itu, dengan memberikan materi tambahan di dalam rumah tahanan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak rutan dan mendapat sambutan yang baik, sehingga kami yakin yang bersangkutan sudah siap mengikuti ujian nasional," katanya kepada wartawan di rutan.

Dikonfirmamsi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Kusprigianto menyatakan, seluruh siswa yang sudah terdaftar sebagai peserta ujian nasional berhak untuk mengikuti.

"Prosedurnya sama, termasuk dipantau oleh guru pengawas serta dari pihak kepolisian, waktu pelaksanaannya juga sama, sehingga tidak ada pembedaan dengan peserta yang lainnya," katanya.

Kusprigianto mengklaim pelaksanaan ujian hari pertama berjalan dengan lancar dan tidak ada hal-hal yang menghambat termasuk kekurangan naskah maupun LJK.

"Alhamdulillah, dari sidak di SMK I, SMA I dan SMA 2 Trenggalek semuanya berjalan dengan tertib dan lancar, semoga hingga hari terakhir nanti juga demikian," harapnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement