Rabu 18 Apr 2012 22:46 WIB

FE-UI Ganti Nama

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) resmi mengganti nama. Nama kampus FE-UI Salemba menjadi FE-UI Sumitro Djojohadikusumo, sedangkan FE-UI Depok, menjadi FE-UI Widjojo Nitisastro. Melalui gelaran acara 'Mengenang 40 Hari Wafatnya, Prof. Widjojo Nitisastro, Ph.D,' penambahan nama tersebut, resmi diigunakan mulai hari ini, Rabu (18/4).

Dalam acara tersebut juga hadir Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto Djojohadikusumo, sebagai anak dan mewakili keluarga almarhum Sumitro Djojohadikusumo. Turut serta mantan presiden RI, BJ Habibie perwakilan dari keluarga Widjojo Nitisastro.

Kepada wartawan, Prabowo mengatakan sangat apresiatif terhadap penambahan nama kedua tokoh ekonom tersebut.

"Ini kehormatan bagi keluarga, dan untuk menghormati sesepuh FE-UI," ujar Prabowo, Rabu (18/4) sore.

Prabowo pun mengajak 'civitas akademika' khususnya di FE-UI, dan generasi muda, agar dapat melanjutkan pemikiran-pemikiran dari kedua tokoh besar ekonomi tersebut.

Ia menilai, ada benang merah yang menghubungkan pemikiran kedua tokoh ini. Yaitu kesamaan untuk berdedikasi dalam membangun ekonomi yang sejahtera, merata, dan berkesinambungan bagi masyarakat Indonesia.

"Cita-cita mereka never ending (tidak pernah berakhir), untuk Indonesia sejahtera, serta kuat," imbuh mantan Danjen Kopassus ini.

Dikesempatan yang sama, Habibie mengatakan, cita-cita kedua tokoh besar tersebut harus diteruskan oleh pemimpin saat ini terutama dalam mewujudkan lapangan pekerjaan serta menciptakan produksi dalam negeri. "Cita-cita mereka harus terus berjalan, karena dunia terus berkembang," kata Habibie.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement