REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 75 siswa SMA/MA dan SMK di Provinsi DIY dipastikan akan mengikuti ujian nasional (UN) susulan yang akan digelar Senin (23/4) mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi DIY, Baskara Aji mengatakan, berdasarkan data, siswa yang tidak ikut UN utama kemarin terdiri atas SMA kelas IPA. Ujian susulan di Kota itu akan diikuti sebanyak sepuluh siswa, dua siswa Bantul, satu siswa Sleman dan satu siswa Gunungkidul.
Sedangkan untuk SMA kelas IPS kata dia, diikuti sembilan siswa di Kota, lima siswa di Bantul, dua siswa di Kulonprogo, 24 siswa di Sleman dan 12 siswa dari Gunungkidul.
"Untuk tingkat SMK, ujian susulan di Kota diikuti 13 siswa, Bantul 11 siswa, Kulonprogo sembilan, Sleman 34 siswa dan Gunungkidul 12 siswa," jelasnya, Jumat (20/4).
Diakuinya, siswa tersebut akan mengikuti UN susulan untuk mata pelajaran yang tidak mereka ikuti pada UN Utama. Sementara itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Hery Suasana, siswa yang tidak bisa mengikuti UN Utama bisa mengikuti UN susulan jika membawa surat keterangan dokter.
”Bagi yang sakit wajib menyertakan surat keterangan sakit dari dokter, Puskesmas, klinik, atau rumah sakit,” tandasnya.
Selain siswa sakit, Disdik juga memberikan kelonggaran bagi siswa lain yang tidak mengikuti UN Utama untuk ikut UN susulan namun mereka wajib menyertakan surat keterangan alasan tak bisa mengikuti UN Utama kepada sekolah.
”Sekolah nanti yang akan melanjutkan surat tersebut ke dinas,” tambahnya.
Edy mengungkapkan, siswa yang tak mengikuti Unas Utama tersebut, bukan berarti tak bisa mendapatkan nilai sama seperti rekan-rekan mereka di UN utama. Di UN Susulan ini, siswa tetap memiliki hak dan perlakuan yang sama seperti UN utama.
Berdasarkan catatan Disdik Kota Yogyakarta terdapat 13 siswa dari SMA dan 10 siswa dari SMK yang tak mengikuti UN Utama. Dari seluruh siswa yang tak mengikuti UN Utama tersebut semuanya menyertakan surat keterangan.