REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Republik Indonesia (DI) Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, pelaksanaan ujian nasional 2012 lebih baik dari sebelumnya meskipun ada beberapa kendala teknis.
"Secara umum proses ujian Nasional untuk Sekolah Menengah Atas sederajat masih ditemui beberapa kendala teknis di lapangan," kata Musliar Kasim di Bengkulu, Jumat (20/4).
Ia menilai, ujian Nasional tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya walaupun masih ditemui beberapa kendala teknis, namun hal itu dapat diatasi dengan cepat.
Beberapa kendala-kendala teknis tersebut antara lain seperti adanya soal yang kurang karena tahun ini tidak ada lagi soal cadangan seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar mantan Rektor Universitas Andalas Sumatera Barat itu.
"Selain itu, kata dia, tidak benar adanya soal dan kunci jawaban yang bocor karena kunci jawaban yang beredar di kalangan pelajar itu belum tentu benar," ujarnya.
Saat ini petugas teknis sedang mengevaluasi apakah kunci jawaban yang beredar itu berasal dari orang yang mencari jawaban sendiri. Pengawasan dalam pendistribusian soal sangat ketat. Soal baru pagi dikirim dari sub rayon ke sekolah masing-masing.
"Yang jelas pendistribusian soal-soal UN tersebut sangat ketat pengawasannya, kami yakin tidak ada yang bocor," katanya.
Mengenai, siswa 'drop out' sekolah akibat rendahnya pemahaman pendidikan kepada masyarakat, sehingga mereka cenderung menikah sebelum UN. Dengan demikian perlu adanya peningkatan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan anjuran menikah setelah menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi terlebih dahulu.
"Perlu peningkatan pemahaman kepada masyarakat untuk menunda dahulu menikah sebelum menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi," ujarnya.
Pranata Humas Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu Budiyanta mengatakan, pada proses UN SMA sederajat di 2012 di daerah itu ditemui kendala berupa tidak tepatnya jadwal pendaftaran bagi peserta UN.
"Proses pendataan siswa di daerah ini masih belum tepat waktu yang seharusnya selesai pada Desember 2011 tetapi baru selesai pada Januari 2012," ujarnya.
Hal itu terjadi akibat kelemahan dari sumberdaya manusia yang ada maupun belum lengkapnya perangkat yang dibutuhkan untuk pendaftaran tersebut.
Pelaksanaan UN SMA sederajat di Provinsi Bengkulu yang dilaksanakan secara serentak pada 16 sampai 19 April 2012 diikuti sebanyak 20.783 siswa, yang terdiri 14.691 siswa SMA dan Madrasah Aliyah serta 6.092 siswa Sekolah Menengah Kejuruan.