REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 3.740.043 siswa SMP/MTs kelas IX di seluruh Indonesia serentak akan mengikuti UN Senin (23/4). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyatakan pelaksanaan UN sudah 100 persen siap.
"Insya Allah semua telah siap. UN ini akan kita kawal sebagaimana UN SMA/SMK pekan lalu," kata Nuh saat dihubungi Republika, Ahad (22/4).
Seperti yang dikatakan Nuh sebelumnya, Ahad kemarin merupakan pengecekan terakhir untuk memastikan apakah soal sudah terdistribusi semua
Belajar dari pelaksanaan UN jenjang sekolah menengah lalu, Nuh mengimbau agar peserta UN tidak terganggu oleh suasana-suasana yang tidak mencerminkan atau suasana yang tidak mendukung suasana akademik. "Saya mengimbau agar adik-adik tidak usah percaya pada isu-isu adanya bocoran soal," kata Nuh.
Siswa juga diminta agar konsentrasi pada persiapan belajar, agar dapat mengerjakan soal-soal dengan sebaik-baiknya. "Mari kita berikan dukungan pada adik-adik kita agar mereka bisa lebih tenang dalam mengerjakan soal-soal UN. Mari kita hindari perdebatan yang bisa mengurangi konsentrasi mereka," ajak Nuh.
Sementara itu, untuk menjamin soal tidak bocor, Nuh menerapkan pengamanan yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni pengamanan akademik dan pengamanan non akademik.
Mantan Rektor ITS Surabaya itu menjelaskan, pengamanan akademik dilakukan oleh para pengawas yang terdiri dari para guru dan satuan pengawas pendidikan dari universitas. Sedangkan Pengamanan non akademik dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mengamankan berkas soal.
Ia menyatakan, pelaksanaan UN tingkat SMP akan lebih rumit dibandingkan dengan UN jenjang SMA. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan jumlah peserta serta adanya perbedaan ditinjau dari sisi kewilayahan. "Peserta UN tingkat SMP ini mencapai 3,7 juta, lebih banyak dari peserta UN tingkat SMA yang hanya sekitar 2,5 juta," kata Nuh.