Senin 23 Apr 2012 22:05 WIB

Polisi Tangkap Pengedar Kunci Jawaban UN

Ujian Nasional (ilustrasi).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ujian Nasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Jajaran Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur, Senin, menangkap seorang pemuda yang diduga menjadi pelaku penyebaran kunci jawaban ujian nasional tingkat SMP. Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto, mengatakan pelaku diidentifikasi berinisial SEP (23).

"Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB di sebuah rumah di RT 3/RW 1 yang berlokasi tak jauh dari kediaman pelaku," kata Supriyanto.

SEP berstatus seorang mahasiswa asal Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu. Pelaku tertangkap tangan dengan sejumlah barang bukti yang diduga kunci jawaban UN tingkat SMP.

Berdasar hasil penyidikan sementara, barang bukti tiga lembar kertas yang dipegang SEP masing-masing berisi kunci jawaban UN untuk mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Saat digerebek petugas, pelaku tengah bersiap mengedarkan kunci jawaban soal kepada seseorang bernama Bambang.

"Pengakuannya begitu. Ada permintaan kunci jawaban soal dari seseorang bernama Bambang. Apakah dia adalah siswa peserta ujian nasional atau wali murid atau lainnya, kami belum bisa memastikan,'' ujar Supriyanto. ''Yang jelas pelaku ini bekerja sama dengan seseorang bernama Nuri yang berlokasi di Jember."

Polisi saat ini tengah berupaya mengembangkan kasus tersebut dengan melacak jejak dua pria yang disebut-sebut SEP. Pemesan kunci jawaban soal bernama Bambang serta pemberi kunci jawaban bernama Nuri.

Terkait kunci jawaban yang dibawa SEP, sejauh ini belum diketahui benar atau tidak. Sebab, tidak menutup kemungkinan SEP dan kawan-kawan merupakan komplotan yang ingin mengeruk keuntungan dari pelaksanaan UN dengan menjual kunci jawaban palsu. Apalagi, kunci jawaban tersebut hanya satu jenis. Padahal, setiap mata pelajaran ada beberapa jenis soal.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement