REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Seorang siswa kelas sembilan Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Kota Bengkulu, Debby Mardita Sari, terpaksa mengikuti ujian nasional di atas kasur di rumahnya. Debby pun mengerjakan soal ujian nasional dengan dikawal polisi dan dua orang guru.
"Ia melaksanakan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan MTs di rumahnya di Jalan Kapuas 5 Nomor 19 Kelurahan Lingkar Barat akibat mengalami kecelakaan lalu lintas," kata Panitia UN SMP Negeri 8 Kota Bengkulu, Muhammad Prihadi, di Bengkulu, Rabu.
Debby tidak bisa mengikuti UN di sekolah akibat mengalami patah tulang paha sebelah kanan. Dia mengalami kecelakaan lalu lintas pada bulan lalu.
"Karena Debby tetap ingin mengikuti UN pada 23 sampai 26 April 2012, maka ujian diputuskan dilaksanakan di rumahnya dengan pengawasan dua orang guru dan seorang petugas kepolisian," katanya.
Meski Debby mengerjakan soal UN dalam keadaan masih sakit, tidak ada penambahan waktu. Bahkan, Debby harus menyerahkan lembar jawaban komputer (LJK) lima menit sebelum waktu selesai karena semua LJK harus dikumpulkan ke sekolah tepat pukul 10.00 WIB.
Debby mengerjakan soal UN di ruang keluarga dengan beralaskan kasur. Ia tampak konsentrasi menjawab puluhan butir paket soal UN.
Ikuti Whatsapp Channel Republika