REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Siswa putus sekolah di Kabupaten Karawang tergolong cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Untuk tingkat SD/MI siswa yang putus sekolah 0,08 persen dari jumlah siswa 43.343.
Siswa SMP/MTs 0,39 persen dari 33.409. Sedangkan siswa SMA/SMK/MA 0,87 persen dari total 19.450.
"Data tersebut hasil validasi 2011," kata Wawan Setiawan, Sekertaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, kepada Republika, Selasa (2/5).
Diakui dia, penyebab siswa putus sekolah tersebut bervariasi. Di antaranya, sering sakit-sakitan, siswanya malas, menikah, dan ekonomi lemah. Karena berbagai alasan itu, pihaknya tak bisa berbuat banyak.
Padahal, upaya yang dilakukan Pemkab Karawang dinilai sudah maksimal untuk memajukan dunia pendidikan. Dari sisi anggaran, dunia pendidikan mendapat prioritas utama. Turunannya ke masyarakat, bagi siswa SD dan SMP pemerintah menggratiskan biaya sekolah.
Dari mulai biaya pendaftaran, uang bangunan, sampai biaya SPP. Pasalnya, daerah diberi beban oleh pusat untuk turut menyukseskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.