Kamis 03 May 2012 22:01 WIB

ITS Penyumbang Terbanyak Kedua Pimnas

Rep: Agus Raharjo/ Red: Chairul Akhmad
Lambang kampus ITS.
Foto: carikampus.com
Lambang kampus ITS.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2012 akan digelar Juli nanti di Yogyakarta. Dari proposal yang didanai, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menjadi penyumbang kedua jumlah proposal yang didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).

Tahun ini, jumlah pengajuan proposal untuk Pimnas mencapai 30 ribu. Namun, hanya 7.000 yang lolos untuk mengikuti seleksi lagi yang akan didanai Dikti. Dari 7.000 proposal, Dikti akan menyaring proposal yang masuk menjadi 350 proposal. Dari 7.000 proposal tersebut, ITS menjadi penyumbang terbanyak kedua dengan jumlah 588 proposal.

Di urutan pertama, bercokol Universitas Negeri Semarang (UNES) dengan jumlah proposal lebih dari 600-an. Namun, di ITS sendiri, jumlah tersebut menunjukkan peningkatan luar biasa. Sebab, tahun sebelumnya, ITS hanya mampu mengikutkan 295 proposal yang didanai Dikti.

Dari sisi jumlah pengajuan proposal pun, tahun ini ITS meningkat hampir 100 persen. Tahun lalu, ITS mengajukan 958 proposal, namun tahun ini jumlah proposal penelitian maupun pengabdian masyarakat berjumlah 1.600 proposal. "Ini dikarenakan dorongan mahasiswa untuk penelitian semakin tinggi di ITS," ungkap Pembina Penelitian Mahasiswa ITS, Bandung Arry Sandjojo, Kamis (3/5).

Bandung menambahkan, dorongan itu justru banyak diperankan oleh mahasiswa yang dulu ikut dalam Pimnas juga. Mereka mengorganisir mahasiswa yang lain, melalui BEM untuk mengajak mahasiswa lain ikut dalam pengajuan proposal penelitian.

Bagi yang lolos Pimnnas ini, mahasiswa akan mendapat dana sekitar Rp 7 juta untuk merealisasikan penelitiannya. ITS sendiri membebaskan biaya semesteran atau SPP bagi mahasiswa pemenang Pimnas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement