Jumat 04 May 2012 14:30 WIB

Naskah UN SD akan Dilengkapai Braille

Red: Djibril Muhammad
Sepuluh anak bermasalah dengan hukum mengikuti Ujian Nasional (UN) 2012 tingkat SMP di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Khusus Anak, Tangerang, Banten, Senin (23/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sepuluh anak bermasalah dengan hukum mengikuti Ujian Nasional (UN) 2012 tingkat SMP di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Khusus Anak, Tangerang, Banten, Senin (23/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Soal ujian nasional untuk siswa sekolah dasar (SD) akan dilengkapi dengan huruf braille serta soal dengan ukuran huruf yang dibesarkan untuk memfasilitasi siswa yang memiliki keterbatasan fisik, seperti tunanetra dan 'low vision'.

"Kami akan memberikan soal dengan huruf braille dan soal dengan huruf yang diperbesar, meskipun tidak ada peserta ujian nasional yang tunanetra. Yang ada, hanya peserta 'low vision'," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Baskara Aji di Yogyakarta, Jumat (4/5).

Jumlah peserta ujian nasional sekolah dasar yang mengalami 'low vision' berjumlah enam orang dan semuanya tercatat sebagai siswa sekolah dasar luar biasa.

Distribusi soal ujian nasional untuk sekolah dasar tersebut akan dilakukan mulai Sabtu (5/5) dari gudang milik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY menuju ke masing-masing sekolah yang ditunjuk sebagai kelompok kerja di tiap kabupaten/kota. Soal ujian nasional untuk sekolah dasar tersebut memiliki komposisi 25 persen dibuat oleh pusat dan 75 persen dibuat oleh daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, soal ujian nasional untuk SD tersebut akan ditempatkan di empat sekolah yang telah ditetapkan sebagai unit pelaksana teknis (UPT) sekolah dasar. "Petugas dari Dinas Pendidikan, UPT, dan kepala sekolah pun akan terus mengawasi proses distribusi soal," tuturnya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan menerapkan standar pengamanan soal ujian nasional sekolah dasar yang sama seperti pengamanan untuk soal ujian nasional sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.

"Pengamanan soal akan dilakukan dengan menyegel ruang dan lemari penyimpanan dengan segel ganda," katanya yang juga akan memberlakukan pejagaan selama 24 jam di UPT.

Selain melakukan penyegelan terhadap ruang dan almari penyimpanan, antisipasi lain yang dilakukan untuk mencegah kebocoran soal adalah dengan melakukan sistem pengawasan silang.

"Guru tidak bisa melakukan pengawasan di sekolah yang sama, tetapi di sekolah lain. Kami juga akan menyiapkan pengawas cadangan apabila ada peserta yang harus mengikuti ujian tidak di sekolahnya karena alasan tertentu," ucapnya.

Ujian Nasional SD akan dilakukan secara serentak pada 7-9 Mei, dengan tiga mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Standar kelulusan ditentukan oleh masing-masing sekolah, dengan mempertimbangkan 40 persen nilai sekolah dan 60 persen nilai ujian nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement