Selasa 15 May 2012 16:01 WIB

Kemenag Dorong Sekolah Tinggi Agama Islam Berstatus Negeri

Rep: Indah Wulandari/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Menteri Agama, Suryadharma Ali.
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Menteri Agama, Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN - Status perguruan tinggi negeri menjadi impian setiap sekolah tinggi Islam swasta. Meski diakui banyak permintaan datang dari daerah, pelaksanaannya harus bertahap.

"Banyak permintaan dari berbagai daerah untuk peningkatan atau perubahan statusnya. Ini memang membanggakan dengan kehadiran sekolah tinggi Islam. Sehingga ilmu Islam bisa berdampingan dengan keilmuan lainnya,"papar Menteri Agama Suryadharma Ali, Selasa (15/5).

Di sisi lain dorongan untuk terus meningkatkan kualitas perguruan tinggi Islam terus digencarkan oleh Kemenag. "Tujuannya agar lembaga pendidikan bisa terus menggali nilai-nilai Alquran yang kaya tuntunan hidup. Implementasi Alquran bisa terwujud secara hukum, imbuh Menag. Kandungan Alquran terkait ilmu pengetahuan dan tekhnologi pun, ujarnya, bisa dieksplorasi oleh para civitas akademika.

"Lembaga pendidikan Islam harus bisa melahirkan ulama-ulama. Sekolah Tinggi Agama Islam hendaknya mengembangkan kurikulum untuk membentuk itu agar bisa jadi STAI rujukan,"harap Menag.

Bersama perbaikan kurikulum itu, dia berharap ada pembedaan karakteristik ulama, dan kiai, serta cendikiawan yang terlihat dari segi keikhlasannya menebarkan ilmu. Meski disadari ulama dan kiai bukan lahir dari didikan sekolah tinggi Islam, Menag berharap kehadiran STAI membentuk karakter ulama cendikia.

Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kemenag RI Prof Dr Dede Rosyada mengakui permintaan tersebut bermunculan dari berbagai daerah di Indonesia. Maka, pihaknya juga menetapkan syarat-syarat ketat mulai dari kurikulum hingga infrastruktur.

Setidaknya sekolah tinggi agama Islam harus mempunyai enam program studi berikut bangunan fisik yang memadai. "Jika mereka sudah memenuhi persyaratan itu, pemerintah akan memberi bantuan tertinggi senilai Rp 1,5 miliar. Tapi, untuk tahun ini sudah tertutup pengajuannya,"jelas Dede.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement