REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mendukung tes urine bagi mahasiswa baru di PTN/PTS untuk mengantisipasi pengaruh dan dampak narkoba di lingkungan kampus.
"Itu positif. Kami dukung perguruan tinggi yang melakukan penyaringan mahasiswa tidak hanya dari aspek akademik, tapi juga aspek perilaku," katanya di sela-sela pembukaan Lomba Cipta Elektroteknik Nasional (LCEN) 2012 di Surabaya, Jumat.
Didampingi Rektor ITS Prof Dr Ir Triyogi Yuwono DEA yang juga hadir dalam lomba yang digelar Mahasiswa Teknik Elektro ITS itu, ia menilai tes urine, tes darah, dan tes apapun untuk meyakinkan anak yang berakhlak baik itu merupakan sesuatu yang positif.
"Kami juga tidak menginginkan mahasiswa itu hanya pintar, tapi perilakunya bobrok dan mengonsumsi narkoba. Dengan adanya tes urine, tentu akan dapat membantu meminimalkan dampak pengaruh narkoba," katanya.
Menurut mantan Rektor ITS Surabaya itu, Kemendikbud sangat mendukung langkah pencegahan bahaya narkoba yang merambah kampus, bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut kampus sebagai "lahan subur" bagi narkoba.
"Yang jelas, biaya tes urine itu tidak murah, apalagi jumlah calon mahasiswa baru bisa mencapai ratusan atau ribuan orang, karena itu kami menyerahkan sepenuhnya masalah itu ke perguruan tinggi masing-masing, baik biaya maupun teknisnya," kata Nuh yang juga sempat meninjau 35 karya finalis dari para pelajar dan mahasiswa yang mengikuti LCEN 2012.
Sebelumnya (15/5), BNN mengusulkan tes urine sebagai syarat pelajar atau calon mahasiswa dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri