REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Riau, menyarankan sebaiknya kelulusan Ujian Nasional (UN) setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 26 Mei 2012 mendatang diumumkan lewat berbagai media di daerah.
"Hal ini adalah untuk menghindari berbagai kemungkinan yang tak diinginkan seperti konvoi berkendara dan coret-coret baju seperti yang selama ini terjadi setiap tahunnya," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat (25/5).
Kapolresta mengatakan, banyak cara sebenarnya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan dari para siswa jelang kelulusannya.
"Seperti yang sama kita ketahui, konvoi kendaraan bermotor dan coret-coret seragam sekolah adalah cerminan yang buruk bagi anak bangsa.
Selain dapat mengakibatkan kecelakaan, konvoi kendaraan juga dapat menyebabkan kemacetan di jalanan umum," kata Kapolresta.
Untuk itu, kata dia, pihaknya menyarankan agar pengumuman kelulusan siswa disampaikan lewat media massa yang diharapkan mampu meminimalisasi hal-hal yang tak diinginkan tersebut.
Dilain sisi, hasil kelulusan UN SMA sederajat di Riau Tahun Ajaran 2011-2012 menurut catatan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat cukup memuaskan yakni dengan persentase kelulusan yang melebihi 99 persen.
Data tersebut menyebutkan, persentase kelulusan UN SMA dan Madrasah Aliyah (MA) Riau mencapai 99,87 persen dari jumlah peserta 47.838 siswa dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencapai 99,91 persen dari jumlah peserta 18.268 siswa.
Jika dikurangi dengan jumlah peserta, diketahui siswa SMA yang tidak lulus tahun ini 63 orang dan untuk SMK 17 orang.