Senin 28 May 2012 21:45 WIB

Pelatihan SAR Disarankan Masuk Ekstrakurikuler Sekolah

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Potongan video petunjung pelatihan rawan bencana sebagai kurikulum sekolah (Ilustrasi)
Foto: wn.com
Potongan video petunjung pelatihan rawan bencana sebagai kurikulum sekolah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Badan Search and Rescue (SAR) Kota Padang mengharapkan pelatihan SAR dapat dijadikan program ekstrakurikuler di sekolah. Cara itu dinilai bisa mengoptimalkan kinerja tanggap bencana.

"Setiap sekolah pasti memiliki ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, paskibra, dan akan lebih baik jika ada pendidikan SAR dalam ekstrakurikuler tersebut," kata Kepala SAR Padang Djonny Sitorus di Padang, Senin (25/5).

Ia menilai, pendidikan SAR tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk pelatihan dan pengenalan tata cara tanggap bencana sedini mungkin. Bentuknya, imbuhnya, bisa diterjemahkan dalam pembelajaran ekstrakulikuler di SD hingga SMA.

Meski Pendidikan Kebencanaan diwacanakan masuk dalam kurikulum sekolah terutama di daerah-daerah yang rawan bencana, namun  pendidikan tersebut masih bisa dikuatkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Bentuk ini memudahkan karena tidak permanen.