REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun ajaran 2012 menerima sebanyak 2.880 orang mahasiswa yang terdiri atas 900 orang dari jalur bidik misi dan 1.980 orang dari jalur undangan biasa.

Pengumuman penerimaan tersebut serentak dilakukan pada tanggal 26 Mei dan 27 Mei 2012, sehari setelah pengumuman kelulusan tingkat SMA dan sederajat melalui situs snmptn.itb.ac.id.

Hal tersebut disampaikan Rektor ITB, Akhmaloka, Senin (28/5) di gedung Rektorat ITB. Jumlah ini merupakan hasil seleksi dari sekitar 13 ribu orang pelamar ke jalur undangan ITB. Namun untuk bidik misi hasil tersebut masih sementara karena seleksi baru sebatas dari nilai akademik,?jelasnya..

Selanjutnya, kata Akhmaloka, tim verifikasi akan memeriksa apakah calon mahasiswa program bidik misi itu benar-benar berasal dari kalangan tidak mampu. "Jadi kalau secara akademik calon mahasiswa bidik misi itu dinyatakan lolos, tapi ternyata ketahuan dia anak orang mampu, maka harus dikeluarkan," katanya.

ITB sendiri saat ini sudah mempersiapkan tim verifikasi untuk memeriksa biodata calon mahasiswa tidak mampu yang mendaftar melalui jalur bidik misi.

Menurut Akhmaloka, setiap perguruan tinggi negeri yang menerima calon mahasiswa dari jalur bidik misi pasti memiliki tim verifikasi untuk memeriksa biodata para calon. ''Karena PTN kan memang wajib membuka jalur bidik misi,'' sebutnya.

Akhmaloka menuturkan bahwa penjaringan calon mahasiswa ITB yang diterima dari jalur bidik misi sebelumnya telah mendaftar ke Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbud. ''Kalau bidik misi jalur undangan tidak diterima, maka masih bisa ikut jalur ujian tertulis. Kalau ujian tertulis tidak masuk, bisa ikut jalur ujian mandiri. Khusus untuk calon peserta dari program bidik misi tidak dikenai biaya," tuturnya

Sebelumnya secara nasional, Kemendikbud mengumumkan telah mempersiapkan 30 ribu paket beasiswa program bidik misi bagi mahasiswa kurang mampu yang berprestasi untuk belajar di perguruan tinggi negeri.Paket beasiswa tersebut terdiri atas biaya kuliah sebesar Rp 6 juta per semester selama 4 tahun dan biaya hidup sebesar Rp 600 ribu per bulan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika