REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Prof DR H Mahdini mengimbau para orang tua agar selektif dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya, bagi yang beragama Islam, sebaiknya memilih sekolah yang juga bernuansa Islam pula.
"Sekarang ini, banyak tawaran sekolah-sekolah global yang mungkin secara kredibilitas berada di atas rata-rata. Namun jangan dilupakan pula, pendidikan agama dan akhlak anak tersebut," kata Mahdini, Selasa.
Menurutnya, pendidikan akhlak dan agama merupakan hal yang tidak boleh terlupakan apalagi ditinggalkan semata-mata mengejar kesuksesan duniawi. Perlu diketahui juga, demikian Mahdini, bahwa tidak semua institusi pendidikan formal mengajarkan tentang akhlak dan keagamaan. "Untuk itu, para orang tua perlu, bahkan sangat perlu agar selektif dalam memilih jenjang pendidikan untuk anak-anak. Jangan sampai salah dan menyesal di belakang hari," katanya.
Jangan sampai, kata dia, demi mengejar kecerdasan duniawi, akhlak dan akidahnya menjadi terganggu dan kian berkurang.
Hal ini menurutnya sangat dikhawatirkan sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menentukan jenjang pendidikan anak.
Sebaiknya, kata dia, orang tua memilih pendidikan formal yang tidak hanya berkualitas, namun juga memiliki nilai pembentukan akhlak yang mulia. "Kalau tidak di pesantren, mungkin ada pilihan untuk menyekolahkan anak ke Madrasyah Aliyah (MA) atau Madrasyah Tsanawitah (MTs)," katanya.
Dengan bersekolah di sekolah yang memiliki kualitas agamis, demikian Mahdini, maka diharapkan anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan mengedepankan akhlaknya yang mulia. Salah satu hal yang penting dari cabang pendidikan untuk anak menurut Mahdini adalah mengajarkan kepadanya tentang akhlak yang baik.
Sebagai contoh, lanjutnya, menyenangkan hati orang lain dan atau bahkan yang sesederhana sekalipun yaitu memberikan wajah berseri saat bertemu dengan saudara Muslim yang lain.
Selain itu, kata dia, hendaknya para orang tua juga menekankan tentang pembelajaran sederhana bagi anak untuk membentuk karakter yang baik. "Penguatan karakter yang bermoral serta berakhlak mulia, akan menuntun anak bangsa menjadi penerus yang tidak hanya cerdas, namun juga jujur dan beriman," katanya.