Sabtu 02 Jun 2012 23:34 WIB

Pemkot Palangka Raya Siapkan 1,5 Miliar Untuk Beasiswa Kedokteran

Fakultas Kedokteran Unair
Foto: fk.unair.ac.id
Fakultas Kedokteran Unair

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Kota Palangka Raya mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 miliar sebagai beasiswa kedokteran bagi siswa yang menempuh kuliah di Progam Studi Kedokteran Universitas Palangka Raya.

"Anggaran tersebut disiapkan untuk tiga mahasiswa dari Kota Cantik," kata Sekertaris Daerah Palangka Raya, Sanijan S. Toembak, Sabtu.

Pemkot Palangka Raya sejak dibukanya Prodi Kedokteran Unpar pada tahun 2010, selalu mengirimkan tiga orang penerima beasiswa kedokteran yang sebelumnya melalui seleksi yang sangat ketat. Namun dana itu diakui masih belum cukup untuk membiayai ketiganya hingga lulus. Untuk itu pemkot tetap berharap orang tua ketiga siswa ikut berpartisipasi menyiapkan dana yang dibutuhkan.

Ketua Prodi Kedokteran Universitas Palangka Raya, Ernie Purwaningsih, mengatakan bahwa biaya yang diperlukan sampai mahasiswa lulus selama sepuluh semester sebesar Rp850 juta per orang. "Dana tersebut diperlukan untuk biaya pembangunan, perlengkapan praktikum, dan remunerisasi bagi dosen," katanya menjelaskan.

Selama ini, lanjut dia, kabupaten/kota mengganggarkan melalui program beasiswa sebesar Rp500 juta per orang, sedangkan setiap mahasiswa diwajibkan membayar biaya kuliah Rp85 juta per semester.

Pembantu Rektor IV Universitas Palangka Raya Adria Elya Embang mengungkapkan, saat ini, Prodi Kedokteran masih terkendala sumber daya manusia, yakni dosen pengajar dan penambahan sarana prasarana pendidikan kedokteran. Hingga saat ini, masih disokong penuh Universitas Indonesia.

Prodi Kedokteran yang sudah mendidik sebanyak 98 mahasiswa sejak 2010, kata dia, pada tahun ini akan kembali menerima 50 calon mahasiswa baru utusan kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement